news

Terkait Gempa Sumedang, Waspadai Penyakit yang Rentan Dialami Pengungsi Pasca Bencana Alam

Rabu, 3 Januari 2024 | 07:30 WIB
Kondisi tenda pengungsi gempa bumi di Sumedang (instagram BNPB_Indonesia)

 

SURATDOKTER.com - Sumedang masih mengalami gempa susulan pada Selasa 2 Januari 2024, sekitar pukul dua siang waktu setempat. Menurut keterangan BMKG, kali ini pusat gempa berada di 8 kilometer arah Tenggara Kabupaten Sumedang dengan besaran 2,7 Magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer. Meski tidak begitu kuat, getaran gempa dapat dirasakan dan membuat benda bergoyang.

Pemerintah Kabupaten Sumedang pada 1 Januari mulai memberlakukan status tanggap darurat hingga tujuh hari kedepan. Data lapangan mencatat lebih dari 1.000 rumah warga mengalami rusak dan puluhan orang menderita luka ringan.

Gempa berkekuatan 4,8 Magnitudo pada Minggu 31 Desember 2023 lalu itu juga menyebabkan lebih dari 500 orang mengungsi meninggalkan rumah mereka ke tempat aman.

Hal ini merupakan salah satu bentuk antisipasi mengingat gempa susulan masih terus terjadi. Dinas Sosial Pemkab Sumedang juga telah menyiapkan shelter pengungsian dan posko logistik dan dapur umum.

Baca Juga: Dampak Gempa Sumedang, Ratusan Rumah dan Bangunan Rusak

Penyakit yang Rentan Dialami Pengungsi 

Berada di pengungsian tentu saja berada dalam kondisi yang serba terbatas. Baik itu makanan, obat-obat-obatan hingga kebutuhan sandang atau pakaian yang hanya seadanya.

Sanitasi yang minim serta kondisi cuaca buruk juga berpotensi memberi dampak negatif kepada para pengungsi, seperti terjangkit penyakit.

Beberapa ancaman penyakit yang dapat melanda para pengungsi yang perlu diwaspadai diantaranya:

1. Diare

Keadaan sanitasi atau kondisi lingkungan yang buruk menyebabkan bakteri dan virus cepat berkembang dan tersebar. Penyebarannya dapat melalui sumber air maupun bahan makanan yang terkontaminasi.

Kurangnya asupan nutrisi selama berada di pengungsian juga dapat memperburuk daya tahan tubuh sehingga menjadi sangat rentan.

Ciri-ciri diare dapet diawali dengan sakit perut dan buang air besar dalam frekuensi yang lebih sering dari biasanya.

2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA juga menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dijangkiti para pengungsi saat berada di penampungan. ISPA disebabkan insfeksi mikroorganisme yang menyebabkan gangguan saluran nafas.

ISPA merupakan penyakit yang dapat menular dengan cepat. Biasanya melalui percikan air liur atau droplet dari satu individu ke lainnya.

Gejala ISPA dapat ditandai dengan batuk yang cukup sering, tenggorokan gatal hingga sesak nafas dan disertai nyeri badan.

Halaman:

Tags

Terkini