• Senin, 22 Desember 2025

Dampak Gempa Sumedang, Ratusan Rumah dan Bangunan Rusak

Photo Author
- Selasa, 2 Januari 2024 | 06:30 WIB
retakan permukaan tanah
retakan permukaan tanah

SURATDOKTER.com - Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Minggu 31 Desember 2023 lalu. Badan Meteorologi dan Geofisika  (BMKG) Bandung menyatakan gempa yang dirasakan di Cileunyi, Cicalengka hingga Subang. Lokasi gempa tepatnya berada di 1 kilometer timur laut Kabupaten Sumedang, dengan kedalaman gempa 7 kilometer.

Dilansir Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG – Daryono, setelah gempa dengan 4,8 magnitudo, Sumedang dan sekitarnya juga mengalami gempa susulan dengan magnitude kecil pada pukul 23.23 hari Minggu dan sekitar pukul tiga Senin dini hari. BMKG juga menyatakan gempa susulan ini tidak begitu dirasakan dan tidak menimbulkan kerusakan.

Episenter gempa berada di Kota Sumedang, yang dipicu sesar aktif pada jalur gempa di wilayah tersebut.  Menurut BMKG, gempa bumi di Sumedang kali ini adalah jenis gempa  bumi kerak dangkal atay dikenal dengan istilah shallow crustal earthquake.

Sesar merupakan patahan pada lapisan penyusun bumi yang mengalami pergerakan. Gempa di Sumedang pada Minggu lalu juga dikaitkan dengan aktifnya sesar Lembang dan sesar Baribis maupun sesar Cielunyi – Tanjungsari.

Baca Juga: RSUD Sumedang Mengalami Keretakan Akibat Gempa, Sebanyak 331 Pasien Dievakuasi

Sejarah gempa

Tidak hanya kali ini, wilayah Sumedang sebelumnya pernah diguncang gempa beberapa kali. Diantaranya pada 19 Desember 1972 dengan kekuatan 4,5 magnitudo. Saat itu gempa ini merusak bangunan dan menyebabkan tanah longsor di Cibunar dan Rancakalong.

Meski magnitude gempa dibawah 5, namun kedua gempa tersebut menyebabkan cukup banyak kerusakan bangunan hingga tanah longsor. Hal ini dikarenakan kedalaman gempa yang dangkal sehingga mengakibatkan getaran tanah sangat kuat.

Dampak gempa

Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menetapkan status tanggap gempa bumi sejak Minggu 31 Desember 2023. Ratusan rumah dinyatakan rusak ringan hingga berat yang berada di wilayah Sumedang Utara dan Cimalaka. Pemkab juga telah menyiapkan tenda pengungsian dan dapur umum untuk menampung lebih dari seribu warga.

Tak hanya bangunan rumah, tiga kali guncangan gempa di Sumedang juga mengakibatkan retaknya dinding terowingan Tol Cileunyi – Sumedang Dawuan (Cisumdawu). Pihak pengelola tol telah melakukan pemeriksaan dan menyatakan untuk sementara keretakan tersebut tidak mengganggu lalu lintas dan jalan tol dapat dilalui dengan aman.

Kerusakan bangunan juga dialami Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sumedang Selatan. Beberapa bagian langit-langit dan dinding gedung mengalami keretakan, sehingga pasien pun sempat diminta untuk keluar gedung guna memelihara sejauh mana dampak kerusakan tersebut mempengaruhi struktur bangunan.

Gempa Sumedang juga berdampak pada transportasi kereta api. Seperti KAI Bandung Daerah Operasional 2 sempat memberhantikan 13 perjalanan kereta api pasca terjadinya gempa. Hal itu dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan yang dapat mengganggu keamanan perjalanan kereta.

Kereta api yang sempat terhenti tersebut diantaranya KA 127 Harina, KA 36 Argo Parahyangan, KA 385 Commuterline Garut, KA 260 Kutojaya Selatan, KA 346 dan 357 Commuterline Bandung.

Berada di wilayah yang dilalui cincin api pasifik membuat sebagian gugusan pulau-pulau di Indonesia rawan gempa baik tektonik maupun vulkanik. Itulah sebabnya pengetahuan mengenai penyebab, tanda-tanda serta mitigasi gempa sangat perlu disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya yang berada di daerah yang sering dilanda gempa. 

Baca Juga: Gempa Bumi Sumedang Sebabkan Kepanikan, Selalu Siapkan Ini Untuk Jaga-jaga

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X