3. Penyakit Kulit
Penyakit kulit juga rentan sekali menjangkiti para pengungsi di penampungan pasca terjadi bencana. Terlebih lagi jika kondisi cuaca hujan sehingga lingkungan pengungsi menjadi basah dan lembab. Jarang mengganti pakaian juga menjadi salah satu akibat penyakit kulit cepat menyebar seperti gatal-gatal, kutu air dan infeksi jamur pada kulit.
4. Demam Tifoid
Pengungsi juga rentan sekali mengalami demam tifoid atau tifus yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella Typhi pada air dan makanan. Demam ini juga sangat menular khususnya dikalangan anak-anak. Gejala umum demam diantaranya sakit kepala, mual dan muntah, diare yang berujung pada demam tinggi.
Baca Juga: Gempa Sumedang: Trauma Healing Untuk Anak-Anak Korban Gempa
5. Maag, Gatritis dan Penyakit Lambung Lainnya
Penyakit lambung atau pencernaan biasnya menyerang pengungsi setelah beberapa hari berada di pengungsian. Kondisi asupan makanan yang tidak ideal serta jadwal makan yang tidak teratur menjadi salah satu penyebab penyakit ini.
Stress juga dapat memperburuk keadaan seseorang yang sebelumnya memang sudah mengidap penyakit ini. Kondisi ini akan menyebabkan gastritis menjadi sering kambuh.
Meski berada di pengungsian, diharapkan pengungsi tetap menjaga kebersihan tubuh, peralatan makan serta makanan untuk terhindar dari beberapa penyakit diatas. Segera periksakan diri ke posko kesehatan jika mulai merasakan suatu gejala.
Pengungsi juga perlu memberi tahu petugas yang bertanggung jawab selama di pengungsian mengenai riwayat penyakit untuk antisipasi.***
Artikel Terkait
Gempa Bumi Sumedang Sebabkan Kepanikan, Selalu Siapkan Ini Untuk Jaga-jaga
RSUD Sumedang Mengalami Keretakan Akibat Gempa, Sebanyak 331 Pasien Dievakuasi
Gempa Sumedang: Trauma Healing Untuk Anak-Anak Korban Gempa