• Senin, 22 Desember 2025

43 Juta Warga Indonesia Telah Nikmati Cek Kesehatan Gratis: Langkah Besar Menuju Deteksi Dini Nasional

Photo Author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 03:24 WIB
43 juta warga Indonesia telah nikmati cek kesehatan gratis
43 juta warga Indonesia telah nikmati cek kesehatan gratis

SURATDOKTER.com - Satu tahun setelah pemerintahan Prabowo Subianto berjalan, sektor kesehatan kembali menjadi sorotan positif

Salah satu pencapaian terbesar adalah pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah melayani lebih dari 43 juta warga Indonesia sejak awal 2025.

Program ini menjadi tonggak bersejarah karena baru pertama kali diterapkan secara nasional, memberi kesempatan bagi setiap warga untuk memeriksa kondisi kesehatannya setidaknya sekali dalam setahun pada hari ulang tahunnya.

Baca Juga: Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan: Langkah Pemerintah untuk Pulihkan Akses Layanan Kesehatan Rakyat

Tujuan Utama: Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit

Cek Kesehatan Gratis tidak hanya menjadi layanan pemeriksaan biasa, tetapi dirancang sebagai strategi nasional untuk mendeteksi penyakit sejak dini. 

Dengan mengetahui kondisi tubuh lebih cepat, masyarakat diharapkan dapat segera mendapatkan perawatan sebelum penyakit berkembang.

Dari laporan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, salah satu temuan terbesar adalah tingginya kasus masalah kesehatan gigi.

Fakta ini membuka kesadaran baru bahwa kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di Indonesia, sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan gigi ke depan.

Krisis Tenaga Medis Menjadi Tantangan Serius

Program besar seperti CKG tentu menuntut ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi kekurangan lebih dari 140 ribu dokter umum dan juga kekurangan dokter spesialis di berbagai bidang.

Situasi ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga banyak negara lain. Namun, negara maju seperti Inggris dapat menutup kekurangan dokter dengan merekrut tenaga medis dari luar negeri.

Bagi Indonesia, solusi tersebut tidak bisa diterapkan, sehingga pemerintah perlu memperkuat sistem pendidikan kedokteran dalam negeri.

Baca Juga: Diskon 50 Persen Iuran BPJS untuk Ojol, Opang, dan Kurir: Segini Biaya dan Manfaat Program JKK & JKM

Untuk menjawab kebutuhan tenaga medis, pemerintah berencana menambah jumlah fakultas kedokteran di berbagai universitas serta memperluas kuota mahasiswa kedokteran.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan kebijakan beasiswa agar semakin banyak anak muda yang dapat menempuh pendidikan kedokteran. Program LPDP direncanakan memberi prioritas khusus bagi bidang kedokteran agar generasi baru dokter dapat terbentuk lebih cepat dan merata di seluruh daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Kemenkes, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X