Berbeda dengan minuman matcha yang diseduh, suplemen matcha akan mengandung konsentrasi zat aktif lebih tinggi dan berpotensi membebani sistem pencernaan dan hati.
Kondisi ini menyoroti pentingnya kesadaran dalam mengonsumsi produk yang dianggap sehat. Sesuatu yang bermanfaat bukan berarti aman jika dikonsumsi secara berlebihan.
Meskipun matcha memiliki reputasi sebagai superfood, porsinya tetap harus sesuai dengan kemampuan tubuh dalam menerima kandungan aktif di dalamnya.
Jika setelah mengonsumsi matcha muncul gejala seperti nyeri di ulu hati, mual berkepanjangan, muntah, atau perubahan warna urin dan mata menjadi kekuningan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Gejala-gejala tersebut bisa mengarah pada gangguan hati atau intoleransi terhadap kafein.
Macha bisa menjadi pilihan sehat jika dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, seperti halnya zat gizi lainnya, penggunaan yang berlebihan justru berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius.
Tetaplah bijak dalam menikmati tren minuman kekinian, karena tidak semua tubuh dapat menoleransi kadar zat tertentu dengan cara yang sama.***
Artikel Terkait
Sama-sama Berasal dari Teh, Simak Perbedaan Green Tea dan Matcha, Ini yang Lebih Sehat
Ketahui Perbedaan Matcha dan Green Tea, Manakah yang Lebih Sehat?
Overdosis Vitamin D Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejalanya
Viral! Korban Malpraktik Klinik Kecantikan: 12 Jam Kejang Setelah Overdosis Anastesi Tapi Malah Dikira Kesurupan
Apa Itu Overdosis Anastesi Hingga Tindakan yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Hal Tersebut