• Senin, 22 Desember 2025

Menkes Mengatakan Sekitar 30Persen Penduduk Indonesia Mengalami Gangguan Mental

Photo Author
- Rabu, 19 Februari 2025 | 14:19 WIB
Kemenkes
Kemenkes

Kurangnya fasilitas kesehatan mental yang terjangkau menjadi salah satu kendala utama. Banyak orang yang membutuhkan bantuan psikologis atau psikiatris harus menghadapi antrean panjang atau biaya yang tinggi untuk mendapatkan perawatan.

Akibatnya, banyak yang memilih untuk tidak mencari bantuan dan mencoba mengatasi masalah mereka sendiri, yang sering kali memperburuk kondisi mereka.

Stigma Sosial terhadap Gangguan Mental

Salah satu tantangan terbesar dalam menangani gangguan mental adalah stigma sosial yang masih kuat di masyarakat. Banyak orang yang merasa malu atau takut untuk mengakui bahwa mereka mengalami gangguan mental karena khawatir akan dipandang lemah atau tidak mampu mengendalikan diri.

Stigma ini membuat banyak individu enggan mencari bantuan profesional. Mereka sering kali memilih untuk diam dan menyembunyikan masalah mereka, yang dapat menyebabkan kondisi mereka semakin memburuk.

Edukasi dan kampanye kesadaran kesehatan mental perlu terus dilakukan untuk mengurangi stigma ini, sehingga lebih banyak orang merasa nyaman untuk mencari bantuan ketika membutuhkannya.

Dampak Pandemi terhadap Kesehatan Mental

Pandemi COVID-19 memperburuk kondisi kesehatan mental di seluruh dunia. Pada tahun 2020, terjadi peningkatan gangguan kecemasan dan depresi hingga 25 persen, menurut laporan WHO.

Di Indonesia, pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, mengalami kesulitan ekonomi, serta merasakan isolasi sosial akibat pembatasan aktivitas.

Tekanan ini berdampak langsung pada kesehatan mental masyarakat. Banyak individu yang sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan mental mulai mengalami gejala kecemasan dan depresi akibat ketidakpastian yang mereka hadapi.

Langkah yang Perlu Diambil

Untuk mengatasi meningkatnya angka gangguan mental, berbagai langkah harus diambil oleh pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat.

Pemerintah perlu memperluas akses layanan kesehatan mental dengan menambah jumlah tenaga profesional, meningkatkan fasilitas kesehatan mental, serta membuat program-program yang mendukung kesejahteraan psikologis masyarakat.

Masyarakat juga perlu lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental dan menghilangkan stigma yang masih melekat. Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting bagi mereka yang mengalami gangguan mental.

Selain itu, setiap individu perlu mulai memperhatikan kesehatan mental mereka sendiri dengan menerapkan pola hidup sehat, mengelola stres dengan baik, serta tidak ragu untuk mencari bantuan jika mengalami masalah psikologis.

Baca Juga: Pakar Berkata Beauty Filter Merusak Mental Remaja! Begini Faktanya

Gangguan mental merupakan isu yang serius dan berdampak luas, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Dengan sekitar 30 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan mental, langkah nyata harus segera diambil untuk meningkatkan kesadaran, memperluas akses layanan kesehatan mental, serta mengurangi stigma yang masih ada.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Oleh karena itu, sudah saatnya semua pihak bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi mereka yang mengalami gangguan mental, sehingga mereka dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Instagram, Asumsi.co

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X