Pada 30 Januari, tiga perempuan asal Thailand berhasil diselamatkan dari fasilitas tersebut.Namun, hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa banyak perempuan lain yang masih berada dalam situasi serupa.
Pihak berwenang Thailand menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung guna membongkar jaringan kriminal yang bertanggung jawab atas kasus ini.
Mereka juga bekerja sama dengan otoritas di Georgia untuk memastikan para pelaku diadili dan korban lainnya dapat diselamatkan.
Kasus ini menyoroti bahaya perdagangan manusia yang masih marak terjadi, terutama dengan modus operandi yang semakin canggih dan memanfaatkan platform media sosial untuk merekrut korban.
Baca Juga: Fisioterapi: Bukan Hanya Sekedar untuk Pemulihan Cedera
Para ahli mendesak perlunya peningkatan kesadaran dan edukasi bagi masyarakat, terutama perempuan muda, agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif dalam melaporkan dugaan kasus perdagangan manusia atau eksploitasi kepada pihak berwenang.
Dengan demikian, upaya pencegahan dan penindakan dapat dilakukan lebih efektif, serta memberikan perlindungan bagi mereka yang rentan menjadi korban. [Dewa Bagus Dwi Cancerli Ananta]***
Artikel Terkait
Lonjakan Kasus HmPV Meningkat Pada Anak-Anak di Cina
Pejabat Alabama Fokus Pada Kenaikan Kasus Akibat Norovirus
Bolivia Kembali Melaporkan Adanya Kasus Covid 19 di Daerah La Paz
Pejabat Setempat Mengumumkan Kasus HmPV di Tiongkok Utara Sudah Mulai Berkurang
Jepang Dilanda Wabah Pneumonia, Catat 9,5 Juta Kasus Influenza!