Pemerintah Indonesia tengah mengkaji besarnya dampak dari pembekuan hibah ini dan mencari alternatif sumber pendanaan lainnya.
Selain itu, Budi Gunadi Sadikin juga merencanakan kunjungan ke Australia dalam waktu dekat untuk menjajaki kemungkinan kerja sama tambahan. Harapannya, bantuan dari negara lain seperti Australia dapat membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS.
Bagi Indonesia, yang memiliki banyak pasien dengan penyakit seperti TBC dan HIV, ancaman penghentian bantuan ini dapat memperburuk kesenjangan dalam akses terhadap pengobatan yang sangat dibutuhkan.
Meskipun pemerintah berusaha mencari solusi alternatif, tantangan untuk memastikan ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis tetap besar.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus mengembangkan jaringan kerjasama internasional guna memastikan bahwa kebutuhan medis rakyat Indonesia tetap tercukupi, meskipun ada perubahan besar dalam kebijakan global.
Dalam jangka panjang, penghentian bantuan medis dari AS ini juga bisa menjadi pengingat bagi negara-negara berkembang untuk lebih mandiri dalam hal pengelolaan kesehatan.
Baca Juga: Sebanyak 40Juta Remaja Indonesia Beresiko Terjangkit HIV
Namun, untuk saat ini, langkah-langkah adaptasi dan diversifikasi sumber pendanaan sangat penting agar pelayanan kesehatan di Indonesia tetap berjalan lancar tanpa terhambat oleh kebijakan luar negeri yang tidak dapat diprediksi.***
Artikel Terkait
Perang Melawan Tuberkulosis: Tantangan dan Inovasi dalam Pengendalian Penyakit TBC
Kisah Pasien Bandel Kena TBC, Masih Ngotot Merokok 3 Bungkus Sehari: Cuma Rokok Doang, Emangnya Ngaruh?
TBC Meningkat, Sebabkan 16 Orang Meninggal Per Jam, Lakukan Pencegahan!
5 Rekomendasi Obat TBC Beserta Cara Minum dan Efek Sampingnya
Trump Hentikan Bantuan Obat Untuk Negara Miskin, Begini Tanggapan WHO