Sejak muda, Paus memang memiliki riwayat masalah paru-paru, di mana sebagian paru-parunya telah diangkat.
Usianya yang sudah lanjut serta kondisi kesehatannya yang sebelumnya pernah terganggu membuat infeksi yang dialaminya kali ini menjadi perhatian serius bagi tim medis.
Para dokter juga sempat memperingatkan bahwa ada risiko sepsis, yaitu infeksi darah yang dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Hingga saat ini, Vatikan belum memberikan informasi terbaru mengenai kemungkinan sepsis, tetapi kondisi Paus yang perlahan membaik menjadi kabar yang cukup menenangkan.
Pembatalan Agenda Demi Pemulihan
Sebelum jatuh sakit, Paus Fransiskus memiliki jadwal yang padat, terutama sejak dimulainya Jubilee 2025 pada bulan Desember lalu.
Tahun iman, penebusan dosa, dan pengampunan dosa ini merupakan momen yang dirayakan setiap 25 tahun sekali oleh umat Katolik di seluruh dunia.
Namun, karena kesehatannya yang belum stabil, dokter menyarankan agar ia beristirahat total. Hal ini menyebabkan beberapa pertemuan dan acara publik yang sudah direncanakan harus dibatalkan.
Meskipun harus menjalani perawatan lebih lama, semangat Paus Fransiskus untuk tetap berkomunikasi dan berterima kasih kepada umatnya menunjukkan dedikasi serta kepeduliannya.
Perjalanan pemulihannya masih berlangsung, dan banyak orang di seluruh dunia terus mendoakan agar ia segera kembali dalam kondisi yang lebih baik.***
Artikel Terkait
Vatikan Ungkap Paus Fransiskus Alami Pneumonia di Kedua Paru-Paru
Tak Hanya Pneumonia, Dokter Diagnosis Paus Fransiskus dengan Gagal Ginjal dan Minta Istirahat Total
Meski Dalam Kondisi Kritis, Dokter Menyebut Paus Fransiskus Tidak dalam Bahaya Meninggal Dunia karena Punya Ketahanan Luar Biasa
Jawab Isu Kemungkinan Paus Fransiskus Mundur Saat Kondisi Kesehatannya Terus Menurun, Vatikan Belum Bisa Beri Kepastian
Mengalami Kritis karena Pneumonia Ganda, Paus Fransiskus Tulis Surat dan Minta Didoakan