Dokter Hayes menjelaskan bahwa teknik pengangkatan amandel pada era 1980-an sering menggunakan pisau bedah atau alat tajam, yang disebut "teknik dingin."
Meskipun efektif, metode ini memiliki risiko kecil jaringan amandel tersisa, yang kemudian dapat tumbuh kembali.
Saat ini, metode lebih modern seperti koblasi, yang menggunakan energi frekuensi radio, dianggap lebih efektif dalam mengurangi risiko pertumbuhan ulang.
Pada operasi kedua Golden, dokter Hayes memastikan bahwa seluruh jaringan amandel diangkat hingga ke kapsulnya untuk meminimalkan kemungkinan kambuh.
Meskipun tidak ada jaminan absolut, dokter berharap tindakan ini dapat mencegah pertumbuhan kembali amandel Golden di masa mendatang.
Pemulihan setelah operasi kedua ini lebih menantang bagi Golden dibandingkan operasi yang dilakukan saat kecil. Ia merasakan lebih banyak rasa sakit, sesuatu yang umum terjadi pada pasien dewasa yang menjalani operasi amandel.
Namun, Golden kembali menggunakan cara yang sama seperti dulu untuk mempercepat pemulihan, yakni mengunyah permen karet. Cara ini membantu menjaga kelembapan tenggorokan dan mengurangi rasa sakit.
Pengalaman unik Golden mengingatkan bahwa tubuh manusia memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memperbaiki diri, meskipun terkadang menghasilkan hasil yang tidak terduga.
Kisahnya juga menjadi pengingat pentingnya teknologi medis yang terus berkembang, yang dapat membantu meningkatkan hasil operasi dan mengurangi risiko komplikasi.
Kini, Golden berharap masalah tenggorokannya dapat teratasi sepenuhnya, sehingga ia bisa menjalani hari-hari yang lebih nyaman di masa depan.***
Artikel Terkait
Penyebab Amandel Bengkak yang Perlu Kamu Ketahui
5 Obat Amandel Alami yang Bisa Ditemukan di Rumah
5 Obat Amandel Alami yang Bisa Ditemukan di Rumah
Inilah Penyebab Amandel Membengkak yang Perlu Kamu Ketahui
Ketahui Syarat dan Prosedur Operasi Amandel Menggunakan BPJS, Mudah dan Lengkap!