Mary van Andel, kepala dokter hewan di Kementerian Industri Primer Selandia Baru, menyatakan bahwa negara tersebut telah melakukan berbagai persiapan, termasuk uji coba vaksin pada beberapa burung asli yang terancam punah.p
Vaksin ini dianggap dapat membantu melindungi populasi burung dari risiko kepunahan.
Australia juga tidak tinggal diam. Pemerintahnya membentuk satuan tugas lintas departemen yang telah melakukan serangkaian latihan kesiapsiagaan wabah flu burung pada bulan Agustus dan September.
Selain itu, opsi vaksinasi untuk burung liar yang terancam punah di penangkaran juga sedang dipertimbangkan. Hal ini menjadi langkah penting dalam menjaga spesies burung asli Australia yang berisiko terkena dampak dari flu burung.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Berikut Perbedaan Flu dan Pilek yang Perlu Anda Ketahui
Sebagai upaya pencegahan penyakit, peternakan di kedua negara telah menerapkan langkah-langkah biosekuriti yang lebih ketat. Hal ini meliputi pembatasan kontak antara unggas peliharaan dengan burung liar, pengendalian lalu lintas pekerja, serta penerapan prosedur sterilisasi yang menyeluruh pada udara dan peralatan yang digunakan.
Beberapa peternakan bahkan memasang sistem otomatis untuk mendeteksi keberadaan burung liar dan mengusir mereka dari area peternakan.
Meskipun Selandia Baru belum pernah menghadapi flu burung dengan patogenisitas tinggi, mereka tetap mengambil langkah-langkah persiapan yang serius.
Asosiasi Industri Unggas Selandia Baru telah mengunjungi Australia dan Inggris untuk mempelajari langkah-langkah pencegahan dan penanganan wabah dari peternakan di sana.
Brant Smith, pejabat dari Kementerian Pertanian Australia, menyatakan bahwa meskipun persiapan telah dilakukan, wilayah Oseania tetap berisiko menyaksikan kematian satwa liar dalam jumlah besar akibat flu burung, seperti yang terjadi di benua lain.
Ia menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini adalah bagian dari upaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
Dengan semakin dekatnya flu burung ke Oseania, Australia dan Selandia Baru kini berada dalam posisi siaga.
Upaya kolaboratif antara kedua negara dalam mempersiapkan respons terhadap wabah flu burung diharapkan dapat melindungi ekosistem unik wilayah ini dari ancaman penyakit yang mematikan.***
Artikel Terkait
Australia Melaporkan Kasus Pertama Infeksi Flu Burung Pada Manusia: Apa Akan Jadi Pandemi Selanjutnya?
WHO Konfirmasi Kematian Pertama Flu Burung H5N2
Waspada! Flu Burung H5N2 Telah Menelan Korban Pertama, Ini Penjelasan WHO
H5N2, Flu Burung Jenis Baru, WHO Umumkan Orang Pertama yang Meninggal!
ALS: Penari Cantik Ini Awalnya Hanya Terkena Flu Biasa Namun Menjadi Tidak Bisa Bicara Lalu Lumpuh
Tahukan Kamu Ternyata Ada Telur Ayam Hijau Alami: Ini Pakan Induknya!