Antibodi IgA, yang seharusnya berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi, justru menjadi ancaman bagi ginjal dalam kasus ini.
Penumpukan tersebut menyebabkan peradangan pada glomeruli, yaitu filter kecil di dalam ginjal yang bertugas menyaring limbah dari darah.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu kerusakan ginjal yang lebih parah, bahkan menyebabkan gagal ginjal stadium akhir.
Gejala umum dari IgA Nefropati meliputi darah dalam urine (hematuria), tekanan darah tinggi, dan pembengkakan di kaki serta tangan.
Namun, gejala bisa bervariasi pada setiap individu, dan beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apapun sampai penyakit ini berkembang lebih jauh.
Tantangan Abdee dalam Melawan Penyakit Autoimun
Abdee Slank harus menghadapi kenyataan bahwa transplantasi ginjal yang ia jalani beberapa tahun lalu kini diserang oleh sistem imun tubuhnya sendiri.
Kondisi ini membutuhkan penanganan medis yang cermat, termasuk pemberian obat imunosupresan untuk mengendalikan respons autoimun yang berlebihan.
Baca Juga: Hampir 2000 Warga Sumsel Terkena Penyakit Gagal Ginjal: Ancaman Serius bagi Kesehatan Masyarakat
Pengobatan juga harus dilakukan secara intensif dan memerlukan pemantauan ketat oleh tim medis untuk memastikan bahwa ginjal hasil transplantasi tetap berfungsi seoptimal mungkin.
Bagi pasien seperti Abdee, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat berperan penting dalam proses pemulihan. Kehadiran putrinya, Alanis, yang seorang dokter, memberikan ketenangan dan perhatian ekstra dalam menghadapi masa-masa sulit ini.
Pentingnya Edukasi Tentang Penyakit Ginjal dan Autoimun
Kasus yang dialami Abdee Slank ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang betapa seriusnya dampak penyakit ginjal dan komplikasi autoimun.
Penyakit seperti IgA Nefropati bisa menyerang tanpa disadari, dan penanganan yang tepat sangat diperlukan agar pasien dapat terhindar dari komplikasi yang lebih serius.
Bagi mereka yang telah menjalani transplantasi ginjal, pemantauan rutin dan disiplin dalam menjaga kesehatan sangat penting.
Menghindari faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan menjaga pola makan sehat bisa membantu memperpanjang usia ginjal hasil transplantasi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.***
Artikel Terkait
Ternyata Ini Pemicu Sekaligus Gejala Kanker Ginjal Yang Diderita Vidi Aldiano
Hampir 2000 Warga Sumsel Terkena Penyakit Gagal Ginjal: Ancaman Serius bagi Kesehatan Masyarakat
Fungsi Ginjal Sisa 3 Persen Karena Sering Makan Ini: Berikut Tips Menu Bekal yang Sehat untuk Anak
Benarkah Temulawak Sangat Efektif Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Ginjal?
Miris: Remaja India Ini Meninggal Setelah Pengangkatan Batu Ginjal, Dokter Belajar Operasi Dari YouTube!