Sekitar 30 dari 60 anak menjalani hemodialisis, sementara yang lainnya menjalani CAPD, yang memerlukan kontrol lebih jarang.
Cuci Darah Pada Anak-Anak
Dialisis atau cuci darah adalah tindakan medis yang menggantikan beberapa fungsi ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Ini sangat penting bagi anak-anak dengan ginjal yang bekerja kurang dari 10% dari kapasitas normalnya.
Meskipun dialisis tidak sepenuhnya menggantikan kerja ginjal yang sehat, ia cukup efektif untuk mencegah penyakit serius pada anak-anak dengan gagal ginjal.
Baca Juga: Alami Gagal Ginjal Kronis? Ini Cara Tepat Merawatnya Agar tidak Komplikasi dan Semakin Parah
Fungsi Pencucian Darah
Dialisis memiliki dua fungsi utama:
- Mengeluarkan Cairan Berlebih: Ini membantu mencegah pembengkakan tubuh dan mengurangi tekanan darah tinggi.
- Membuang Zat Sisa: Dialisis menghilangkan zat berbahaya seperti fosfor dan kalium dari darah yang jika dibiarkan, dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Jenis-jenis Cuci Darah
Ada dua jenis dialisis utama:
- Dialisis Peritoneal (DP) : Menggunakan tabung lunak yang dimasukkan ke dalam perut untuk menghubungkan ke mesin dialisis. Dialisis ini dapat dilakukan di rumah dan biasanya dilakukan pada malam hari.
- Hemodialisis (HD) : pengambilan darah dari tubuh melalui akses di lengan dan mengirimkannya melalui mesin dialisis. Perawatan ini bisa dilakukan di pusat dialisis atau di rumah.
Keputusan mengenai jenis dialisis tergantung pada berbagai faktor seperti usia anak, kondisi medis, dan preferensi keluarga. Tim dialisis medis dapat memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, sehingga orang tua dapat membuat keputusan yang paling sesuai untuk anak mereka.
Diet Khusus Untuk Anak-anak yang Menjalani Dialisis
Anak-anak yang menjalani cuci darah sering kali perlu mengikuti diet khusus yang membatasi asupan natrium, kalium, dan fosfor.
Mereka juga mungkin perlu membatasi asupan cairan untuk menghindari udara berlebih di dalam tubuh.
Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal, Pastikan Asupan Cairan Selalu Terpenuhi!
Suplemen gizi tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan.
Anak-anak yang menjalani dialisis, baik DP maupun HD juga tetap dapat bersekolah.
Dialisis peritoneal biasanya tidak mengganggu kegiatan sehari-hari karena dilakukan di malam hari. Hemodialisis mungkin memerlukan waktu lebih banyak di pusat dialisis, tetapi anak-anak masih dapat mengerjakan tugas sekolah dan mendapatkan bantuan dari tutor jika diperlukan.
Program pendidikan individual (IEP) sering kali dapat diakses untuk mendukung pengalaman belajar mereka.
Artikel Terkait
4 Manfaat Sawi Putih untuk Kesehatan, dapat Menyehatkan Ginjal Hingga Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Alami Gagal Ginjal Kronis? Ini Cara Tepat Merawatnya Agar tidak Komplikasi dan Semakin Parah
Cara Perawatan Gagal Ginjal yang Tepat untuk Meningkatkan Ketahanan Tubuh Penderita
Terlalu Sering Konsumsi Minuman Manis Kemasan Bisa Bikin Cuci Darah Di Usia Muda? Kok Bisa?
Kisah Tragis Gadis Yatim Asal Jawa Barat: Kehilangan Satu Ginjal untuk Bayar Utang