Dokter Tak Sejahtera: Ribuan Dokter di Korea Selatan Mengundurkan Diri dari Rumah Sakit karena Penambahan Jumlah Mahasiswa Kedokteran

SURATDOKTER.com - Jumlah tenaga medis khususnya profesi dokter ternyata masih menjadi masalah diberbagai negara selain Indonesia.

Jika di Indonesia kekurangan dokter, justru hal sebaliknya terjadi di Korea Selatan. Banyak dari mereka mengundurkan diri dari rumah sakit karena pemerintah menambah jumlah kuota mahasiswa kedokteran.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Viral Kasus Bullying Anak Vincent Rompies, Bagaimana Harusnya Sikap Orang Tua Saat Anak Menjadi Pelaku Bullying?

Pengunduran Diri Dokter di Korea Selatan

Fenomena ini viral di media sosial terkhususnya di platform X. Dilansir dari akun X @tang__kira memberikan cuitanya,

"6.415 residen mengundurkan diri dari rumah sakit tempat mereka bekerja sebagai bentuk protes bertambahnya fakultas kedokteran di Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan menambah kuota fakultas kedokteran dan berencana menerima 2 ribu Lagi mahasiswa kedokteran baru tahun ini."

Dalam hal ini menyebutkan bahwa banyaknya dokter dan residen di Korea Selatan yang mengundurkan diri ini sebagai wujud protes terhadap pemerintah atas penambahan jumlah kuota mahasiswa kedokteran.

Banyak dokter beralasan, lebih baik mensejahterakan dokter yang masih aktif daripada terus menambah calon-calon dokter baru.

Dilansir dari situs lokal Korea Selatan, Naver (20/02/2024). Diperkirakan 6.415 tenaga medis (magang dan karyawan) di seluruh negeri mengajukan surat pengunduran diri sebagai protes terhadap penambahan kuota sekolah kedokteran oleh pemerintah sebanyak 2.000 mahasiswa.

Jumlah ini mencapai 55% dari total 13.000 jurusan. Diantara warga yang mengajukan pengunduran diri, 1.630 (25%) dipastikan tidak masuk kerja lagi di rumah sakit, sehingga diperkirakan akan mengganggu pelayanan medis.

Baca Juga: Haid Tidak Teratur Bisa Jadi Awal Mula Gejala PCOS, Ketahui Penyebabnya

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel mengumumkan bahwa ada total 6.415 surat pengunduran diri telah diserahkan di 100 rumah sakit pendidikan di seluruh Korsel, dan 1.630 diantaranya telah resign dari tempat kerjanya. 

Namun tidak semua surat pengunduran diri disetujui, masih ada yang ditahap perundingan.