SURATDOKTER.com- Setelah menyantap hidangan lezat, banyak orang terbiasa menutupnya dengan segelas teh hangat. Rasanya menyegarkan, membantu pencernaan, dan sudah menjadi kebiasaan turun-temurun. Tapi, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini disebut-sebut bisa menyebabkan anemia?
Beberapa orang menganggapnya sekadar mitos, sementara yang lain yakin bahwa teh bisa menghambat penyerapan zat besi, yang berujung pada kekurangan darah. Kalau benar, berarti selama ini kita melakukan kesalahan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan!
Tapi apakah benar seserius itu, atau ini hanya ketakutan yang dibesar-besarkan? Mari kita bahas sampai tuntas.
Apa Hubungan Teh dengan Zat Besi?
Untuk memahami kaitannya, kita perlu melihat peran zat besi dalam tubuh. Zat besi adalah mineral penting yang digunakan untuk membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, kondisi yang membuat tubuh mudah lelah, lemas, dan pucat.
Baca Juga: Pentingnya Makanan Mengandung Zat Besi untuk Tubuh agar Kesehatan lebih Optimal
Lalu, apa peran teh dalam hal ini? Masalahnya ada pada tanin, senyawa alami dalam teh yang memberi rasa sepat dan pahit. Tanin ini punya kemampuan berikatan dengan zat besi dalam makanan, terutama zat besi non-heme yang berasal dari sumber nabati seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Akibatnya, tubuh kesulitan menyerap zat besi dari makanan yang baru saja dikonsumsi.
Seberapa Besar Pengaruhnya?
Ilmuwan sudah banyak meneliti efek teh terhadap penyerapan zat besi. Salah satu studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa minum teh hitam saat makan bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga 79%, sementara teh hijau sekitar 64%. Namun, jika teh diminum satu jam setelah makan, efeknya jauh lebih kecil.
Namun, tidak semua zat besi terpengaruh. Zat besi heme, yang berasal dari daging merah, ayam, dan ikan, tidak terlalu dipengaruhi oleh tanin dalam teh. Jadi, dampaknya paling besar bagi mereka yang mendapatkan sebagian besar zat besinya dari makanan nabati.
Siapa yang Paling Berisiko?
Meski tidak semua orang akan langsung mengalami anemia hanya karena minum teh setelah makan, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terkena dampaknya:
1. Wanita hamil dan menyusui, karena kebutuhan zat besi mereka lebih tinggi.
2. Anak-anak dan remaja, yang masih dalam masa pertumbuhan.
3. Vegetarian dan vegan, karena asupan zat besi mereka berasal dari sumber non-heme.
4. Orang yang sudah mengalami anemia atau memiliki masalah kesehatan tertentu yang memengaruhi penyerapan zat besi.
Jika anda termasuk salah satu dari kelompok ini, lebih baik lebih berhati-hati dalam mengatur kebiasaan minum teh agar tidak mengganggu penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan tubuh.