SURATDOKTER.com - Jahe telah lama dikenal sebagai tanaman herbal dengan berbagai manfaat untuk kesehatan.
Rempah ini sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, meredakan nyeri menstruasi, serta mengurangi rasa sakit pada otot dan sendi.
Selain itu, jahe juga berperan dalam menurunkan berat badan, kadar gula darah, dan kolesterol. Banyak orang menikmati jahe dalam bentuk wedang jahe, terutama saat cuaca dingin, karena dapat memberikan kehangatan.
Baca Juga: 7 Air Rebusan yang Bantu Turunkan Berat Badan, Ada Bawang Putih dan Jahe!
Namun, meskipun jahe memiliki banyak manfaat, penting untuk menyadari bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bagi kesehatan.
6 Efek Buruk Meminum Jahe
1. Masalah Pencernaan: Salah satu efek samping yang sering muncul akibat konsumsi jahe berlebihan adalah gangguan saluran pencernaan. Terlalu banyak mengonsumsi jahe dapat menyebabkan diare dan kembung. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dosis tinggi jahe bisa memicu rasa mual. Selain itu, jahe meningkatkan aliran empedu, yang membantu dalam pemecahan lemak, tetapi konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gejala batu empedu.
2. Meningkatkan Risiko Maag: Jahe yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat memicu sakit maag atau dispepsia. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri di lambung dan ketidaknyamanan di perut akibat kelebihan senyawa tertentu dalam makanan, termasuk jahe.
3. Iritasi Mulut dan Tenggorokan: Jahe mengandung senyawa gingerol yang memberikan efek panas. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, senyawa ini bisa mengiritasi mulut dan tenggorokan, menyebabkan ketidaknyamanan.
4. Meningkatkan Risiko Pendarahan: Konsumsi jahe dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko pendarahan, meskipun risikonya kecil. Jahe berfungsi sebagai pengencer darah, sehingga orang yang akan menjalani operasi atau persalinan sebaiknya berhati-hati dan mungkin harus menghindari jahe.
5. Hipoglikemia: Meskipun jahe bermanfaat bagi penderita diabetes dengan menurunkan kadar gula darah, konsumsi yang berlebihan justru dapat menyebabkan hipoglikemia, yang berbahaya. Gejala hipoglikemia meliputi sakit kepala, detak jantung tidak teratur, dan rasa kelelahan yang berlebihan.
6. Meningkatkan Tekanan Darah: Konsumsi jahe yang berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, berpotensi memicu hipertensi. Ini dapat mengganggu fungsi jantung dan sirkulasi darah, dengan salah satu gejalanya adalah sakit kepala.
6 Tipe Orang yang Tidak Boleh Minum Jahe
Terdapat beberapa kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi jahe karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka:
1. Penderita Hemofilia: Orang yang menderita hemofilia, sebuah kondisi di mana darah tidak dapat membeku dengan baik, disarankan untuk tidak mengonsumsi jahe. Sifat antikoagulan jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan.