SuratDokter.com - Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, termasuk berbagai jenis buah dan sayuran yang segar.
Namun, ironisnya, data menunjukkan bahwa 95 persen orang Indonesia masih kurang mengonsumsi buah dan sayur.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
1. Kurangnya Edukasi tentang Gizi
Salah satu alasan utama rendahnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia adalah kurangnya edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang.
Banyak orang belum menyadari manfaat kesehatan dari buah dan sayur, serta risiko kesehatan yang ditimbulkan dari pola makan yang tidak seimbang.
Kampanye kesehatan yang lebih agresif dan terarah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
2. Kebiasaan Makan yang Kurang Sehat
Budaya makan di Indonesia cenderung lebih menitikberatkan pada nasi sebagai makanan pokok, dengan lauk pauk yang dominan berupa protein hewani dan makanan olahan.
Pola makan ini sering kali tidak diimbangi dengan asupan buah dan sayur yang cukup. Perubahan kebiasaan makan memerlukan waktu dan usaha yang konsisten.
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Sayur Oyong Bagi Kesehatan Tubuh yang Harus Kamu Ketahui!
3. Akses dan Keterjangkauan
Meski buah dan sayur tersedia melimpah, tidak semua orang memiliki akses yang mudah atau mampu membelinya.
Di beberapa daerah, terutama pedesaan, distribusi buah dan sayur segar masih terbatas.
Selain itu, harga buah dan sayur yang segar bisa lebih mahal dibandingkan dengan makanan olahan atau makanan cepat saji, membuat pilihan tersebut kurang menarik bagi sebagian orang.
4. Preferensi Rasa
Preferensi rasa juga memainkan peran penting. Buah dan sayur sering kali dianggap kurang menarik dibandingkan dengan makanan olahan yang memiliki rasa lebih kuat dan gurih.
Anak-anak, khususnya, cenderung lebih menyukai makanan manis atau asin daripada sayur-mayur.