SURATDOKTER.com-Beredar video di media social yang menunjukkan sebuah apel kemudian di kerat lapisan luarnya, dikumpulkan kemudian diberikan api. Hasil keratan lapisan luar apel terbakar dengan api.
Nah, ada beberapa hal yang harus diketahui perihal lapisan lilin pada buah agar tidak panik menghadapi video tersebut.
Apa Itu Lapisan Lilin Pada Buah?
Lapisan lilin pada buah merupakan hal yang umum bagi exportir buah-buahan. Lilin yang digunakan merupakan lilin yang dinilai aman oleh FAO dan WHO.
Fungsi utama lapisan lilin pada buah dan sayur adalah untuk mencegah keriput pada buah ketika pengiriman.
Selain mencegah keriput, lapisan lilin, bisa membantu buah terlihat lebih cerah.
Bukan hanya itu, lilin juga berfungsi mencegah adanya infeksi pathogen perusak buah selama proses pengiriman.
Secara umum, ada 2 jenis lapisan lilin yang biasa dipakai. Lapisan alami yang terbuat dari serangga betina dan daun carnauba serta lilin sintetis.
Baca Juga: Memahami Nyeri Haid: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Apakah Lilin Pada Buah Bisa Dimakan?
Menurut Jurnal Biosistem dan Teknik Pertanian Vol 4 No 2 (2016): September, penggunaan lapisan lilin pada buah dapat mempertahankan kualitas buah selama masa penyimpanan meskipun dalam suhu ruang.
Lilin yang digunakan pada penelitian tersebut adalah lilin dari lebah.
Namun pertanyaannya adalah apakah lilin pada buah bisa dimakan?
Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), asal penggunaannya masih dalam batas wajar, lilin yang terdapat di dalam buah masih bisa dikonsumsi.
Terutama jika yang berasal dari bahan alami.
Asalkan pada penggunaannya, tidak mengubah sama sekali untuk aroma dan rasa dari buah ataupun sayur yang dilapisi dengan lilin.