SURATDOKTER.com - Masalah stunting dan gizi buruk akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Bahkan stunting dan gizi buruk telah menjadi isu internasional saat ini.
Namun, sebenarnya ada makanan untuk anak stunting dan gizi buruk yang wajib diketahui. Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Stunting dan Gizi Buruk?
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis).
Baca Juga: Berat Badan Kurang Tidak Selalu Tanda Anak Stunting, Kenali Stunting, Penyebab dan Ciri-Cirinya
Hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.
Stunting kronis sendiri sering disebut atau dikenal dengan gizi buruk.
Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk.
Adapun faktor-faktornya sebagai berikut:
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama
- Retardasi pertumbuhan intrauterine
- Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
- Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
- Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Dampak dari stunting umumnya terjadi karena kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak.
Baca Juga: Wasting vs Stunting, Perbedaan yang Perlu Diketahui pada Kedua Masalah Gizi Anak
Hitungan 1.000 hari di sini adalah sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun.
Apabila pada rentang waktu ini gizi anak tidak tercukupi maka akan menimbulkan efek jangka pendek dan efek jangka panjang.
Gejala stunting jangka pendek yaitu: