SURATDOKTER.com - Konsumsi makanan olahan kini telah menjadi bagian umum dari pola makan sehari-hari banyak orang.
Produk seperti makanan beku siap saji, camilan kemasan, minuman ringan, dan sereal instan kerap kali menjadi pilihan karena praktis dan mudah disiapkan. Namun, kemudahan ini ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi kesehatan.
Sebuah studi berskala besar yang menganalisis data lebih dari 240 ribu individu menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan olahan berhubungan erat dengan meningkatnya risiko kematian dini.
Baca Juga: Ini Dia Segudang Manfaat Baik dari Kefir
Para peneliti menyoroti bahwa setiap kenaikan 10% kalori dari makanan ultraprocessed dikaitkan dengan kenaikan hampir 3% dalam risiko meninggal lebih awal, terutama di usia produktif antara 30 hingga 69 tahun.
Makanan olahan tingkat tinggi dikategorikan sebagai produk yang mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan makanan alami.
Sebaliknya, produk ini biasanya dibuat dari bahan-bahan murah yang telah mengalami proses kimia, serta diberi tambahan zat sintetis seperti pewarna, pengawet, dan penambah rasa agar lebih menarik bagi konsumen.
Sistem klasifikasi makanan yang disebut NOVA, membagi makanan berdasarkan tingkat pengolahannya. Dalam sistem ini, makanan segar atau hanya sedikit diproses seperti buah, sayur, susu, dan telur masuk dalam kelompok pertama.
Kelompok kedua adalah bahan dapur seperti minyak dan garam. Sedangkan makanan olahan seperti sayuran kaleng dan daging asap berada di kelompok ketiga. Makanan ultraprocessed seperti yang disebutkan sebelumnya masuk dalam kelompok keempat.
Beberapa hasil studi lainnya bahkan menyebutkan bahwa peningkatan konsumsi makanan jenis ini secara konsisten berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah peningkatan risiko obesitas, gangguan tidur, gangguan kecemasan, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan depresi.
Baca Juga: Kefir: Produk Olahan Susu yang Bisa Bantu Buang Air Besar Kamu Jadi Lancar!
Bahkan, hanya dengan menambahkan satu porsi makanan olahan tinggi ke dalam menu harian, risiko terkena penyakit-penyakit tersebut bisa meningkat secara signifikan.
Di sisi lain, ada pula yang menilai bahwa informasi ini bisa menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Beberapa pihak khawatir bahwa peringatan terhadap makanan ultraprocessed bisa membuat orang menghindari makanan terjangkau dan praktis yang sesungguhnya masih dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu.
Namun, para ahli tetap menekankan pentingnya keseimbangan serta mengutamakan makanan alami dan minim proses untuk menjaga kualitas gizi secara keseluruhan.
Artikel Terkait
Pakar Mengatakan 7 Makanan Ini Mengandung Vitamin D Paling Tinggi
Nutrisi Hingga Segudang Manfaat Dari Buah Sawo
Kamu Tim Mencuci Telur Ayam Atau Tidak Dicuci? Ini Seharusnya!
Kefir: Produk Olahan Susu yang Bisa Bantu Buang Air Besar Kamu Jadi Lancar!
Ini Dia Segudang Manfaat Baik dari Kefir