SURATDOKTER.com - Belakangan ini, muncul kembali klaim yang menyebut bahwa menghirup aroma daun rosemary dapat meningkatkan daya ingat manusia hingga 75 persen. Klaim ini banyak beredar di media sosial dan sering dikaitkan dengan “temuan ilmiah” yang terdengar meyakinkan.
Namun, seberapa akurat informasi ini? Apakah benar hanya dengan mencium rosemary, kemampuan otak kita bisa meningkat secara drastis?
Untuk memahami kenyataannya, perlu menelusuri asal-usul klaim tersebut dan membandingkannya dengan data ilmiah yang sahih.
Baca Juga: Mengenal Demensia, Penurunan Daya Ingat Pada Lansia
Asal Mula Klaim dan Kesalahpahaman Angka
Pernyataan tentang peningkatan memori sebesar 75 persen ini sebenarnya berasal dari salah penafsiran terhadap sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Northumbria University, Inggris, pada tahun 2013.
Eksperimen tersebut melibatkan 66 orang yang ditempatkan secara acak di ruangan beraroma rosemary dan ruangan tanpa aroma. Tujuannya adalah menilai kemampuan mereka dalam mengingat tugas-tugas yang harus dilakukan di masa depan.
Hasilnya memang menunjukkan bahwa kelompok yang menghirup aroma rosemary menunjukkan kinerja yang sedikit lebih baik dibanding kelompok lainnya.
Namun, peningkatan tersebut hanya sekitar 7,5 persen, bukan 75 persen seperti yang banyak diklaim.
Salah satu peneliti bahkan menyatakan bahwa angka 75 persen kemungkinan besar merupakan kekeliruan dalam penulisan desimal, yang kemudian menyebar luas sebagai “fakta ilmiah.”
Apa Kandungan Rosemary yang Berperan?
Rosemary dikenal mengandung senyawa aktif bernama 1,8-cineole atau eucalyptol, yang juga ditemukan dalam minyak esensial dari tanaman lain.
Senyawa ini diduga mampu memengaruhi aktivitas neurotransmitter di otak, sehingga mungkin memberikan efek ringan terhadap fokus dan daya ingat.
Dalam studi yang sama, ditemukan bahwa peserta yang terpapar aroma rosemary memiliki kadar eucalyptol lebih tinggi dalam darah mereka, yang dikaitkan dengan peningkatan kinerja memori jangka pendek.