SURATDOKTER.com – Mitos atau fakta mengenai kesehatan otak dipengaruhi oleh golongan darah menjadi sangat penting untuk diketahui.
Nyatanya, kesehatan otak dipengaruhi oleh golongan darah masih menjadi mitos namun dianggap menjadi fakta.
Kemudian, apakah benar jika kesehatan otak dipengaruhi oleh golongan darah?
Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan jika golongan darah seseorang mempengaruhi secara spesifik terhadap kesehatan otak.
Mitos atau Fakta Kesehatan Otak Dipengaruhi Golongan Darah?
Golongan darah hanya dapat mempengaruhi kesehatan otak apabila dilihat dari penyebaran penyakitnya atau epidemiologi pada seseorang.
Golongan darah merupakan sistem yang membagi atau menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen yang ada di permukaan sel darah merah.
Sistem golongan darah yang umum dikenal yaitu golongan darah ABO dan sistem golongan darah Rhesus atau Rh.
Sistem golongan darah ABO terbagi menjadi 4 jenis yaitu A, B, AB dan O.
Pembagian ini ditentukan dari sel darah yang memiliki jenis antigen khusus yang disebut Isoaglutinogen.
Sedangkan pada pembagian golongan darah berdasarkan sistem Rhesus menerapkan faktor Rhesus itu sendiri yang ada didalam permukaan sel darah merah.
Seseorang yang memiliki Rhesus maka golongan darahnya akan menjadi Rh+, jika tidak memiliki maka akan menjadi Rh-.
Selain itu, yang membedakan golongan darah seseorang dengan yang lainnya adalah faktor warisan genetika dari orang tua.
Dalam beberapa studi menyatakan jika setiap golongan darah memiliki risiko penyakitnya sendiri-sendiri. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan subtansi pada setiap sistem imun tubuh.
Melansir dari National Library of Medicine, dalam sebuah studi yang dilakukan di wilayah Taiwan kepada masyarakat yang bergolongan darah A ternyata memiliki 38% lebih tinggi berisiko terkena penyakit kanker perut dibandingkan golongan darah lainnya.