SURATDOKTER.com - Kehamilan merupakan salah satu peristiwa dalam kehidupan yang membahagiakan dan sangat ditunggu, tetapi sekaligus tidak mudah untuk dilalui oleh ibu hamil.
Saat-saat ketika mengandung bisa menjadi momen yang penuh tekanan karena beberapa faktor seperti lingkungan sekitar dan hormon. Faktor-faktor tersebut menimbulkan munculnya berbagai emosi pada ibu, termasuk stres.
Jika tidak mampu mengelola dengan baik, maka stres dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin.
Stres pada Ibu Hamil
Ibu hamil mengalami perubahan hormon yang dapat menimbulkan perasaan sensitif sehingga mudah tersinggung, marah, atau menangis. Hal tersebut dapat menjadi penyebab stres yang muncul.
Baca Juga: 10 Suplemen dan Vitamin Ibu Hamil Bagus Untuk Perkembangan Janin
Selain itu, ibu hamil juga dapat merasakan takut dan khawatir, seperti takut mengalami keguguran, melalui proses persalinan, khawatir tidak dapat menjadi orang tua yang baik, dan ketakutan berlebihan yang lainnya.
Beberapa kasus stres pada ibu hamil juga disebabkan oleh tekanan finansial dan orang-orang terdekat. Persalinan dan perawatan anak yang membutuhkan biaya tidak sedikit dapat membebani pikiran ibu.
Selain itu, seringkali terlontar perkataan atau perlakuan orang terdekat yang membuat ibu hamil tertekan dan stres, misalnya tentang bentuk tubuh dan makanan yang harus dikonsumsi.
Baca Juga: Ibu Hamil Mendengarkan Musik Klasik, Benarkah dapat Membuat Bayi Cerdas?
Keadaan stres pada ibu hamil biasanya ditandai dengan menurunnya selera makan yang tiba-tiba, tidak memperdulikan kesehatan diri sendiri dan janin, serta perubahan suasana hati atau mood secara drastis.
Akibat Ibu Hamil Sering Stres bagi Janin
Ibu hamil yang mengalami stres pada masa kehamilan membuat janin berpotensi besar mengalami perkembangan abnormal karena stres yang berpengaruh terhadap proses perkembangan otak janin.
Selain itu, terdapat beberapa dampak buruk lain yaitu sebagai berikut:
- Kelainan Pembentukan Otak Janin
Stres yang dialami ibu hamil, terutama yang sangat parah, berpotensi memunculkan kelainan dalam pembentukan otak janin yang juga memicu masalah perilaku setelah memasuki masa anak-anak.
Baca Juga: Ibu Hamil Pelihara Kucing, Benarkah dapat Terinfeksi Toksoplasma? Simak Penjelasannya!