Melansir dari laman kidshealth.org, anak yang mengalami speech delay dapat dilihat dari kemampuan berbicaranya yang lebih lambat daripada teman seusianya.
- Bayi tidak bersuara atau merespon suara
- Usia 12 bulan: tidak menggunakan isyarat seperti menunjuk atau melambai selamat tinggal.
- Usia 18 bulan: lebih suka berkomunikasi dengan menggunakan gerakan daripada vokalisasi. Kesulitan meniru bunyi suara. Kesulitan memahami permintaan verbal sederhana.
- Usia 2 tahun: Hanya bisa meniru ucapan atau tindakan tapi tidak menghasilkan kata atau frasa secara spontan. Hanya mengucapkan kata secara berulang dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk komunikasi. Belum bisa mengikuti petunjuk sederhana. Memiliki nada suara yang tidak biasa (serak atau sengau).
Tanda lain anak mengalami speech delay adalah ucapan kata yang kurang jelas atau tidak tepat, sehingga menimbulkan miskomunikasi.
Selain itu, anak yang mengalami speech delay cenderung memberikan respon non verbal ketika diajak berkomunikasi.
Penyebab Speech Delay Pada Anak
Keterlambatan bicara pada anak dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu masalah pada lidah atau langit-langit mulut dan frenulum (lipatan di bawah lidah) pendek, sehingga pergerakan lidah terbatas dan sulit berkomunikasi.
Melansir dari laman sarjito.co.id, berikut adalah beberapa penyebab speech delay pada anak.
- Tidak adanya model yang ditiru anak
- Anak kurang diajak berkomunikasi
- Anak kurang fokus dan atensi terhadap suatu hal yang rendah
- Anak mengalami kebingungan karena penggunaan multibahasa
- Anak mengalami masalah kesehatan seperti, gangguan pendengaran, autism, masalah pada sistem syaraf dan otak.
Cara Mengatasi Speech Delay
Untuk mengatasi speech delay pada anak tergantung pada penyebabnya.
Baca Juga: Mengenal Transplantasi Rambut, Jenis Lain Operasi Plastik yang Dilakukan Para Artis Demi Penampilan
Beberapa metode terapi dapat digunakan untuk menangani masalah keterlambatan berbicara pada anak antara lain:
- Terapi Motorik Lisan
Anak rutin memperkuat otot di area mulut agar fokus kontrol bicara meningkat. Misalnya dengan sikat gigi mulut untuk relaksasi otot di area mulut.
- Terapi Intervensi Bahasa
Biasanya dilakukan oleh terapis wicara dalam sesi kelas intensif.
- Metode Pemodelan
Pemberian model khusus dalam hal cara pengucapan kata, intonasi, dan nada yang penuh penekanan agar lebih mudah tertanam dalam ingatan anak. Metode ini menggunakan alat bantu visual seperti boneka.