SURATDOKTER.com - Sistem penggolongan darah belum ditemukan hingga tahun 1900 oleh seorang imunologis Austria, Karl Landsteiner.
Penggolongan ini bertujuan agar transfusi darah dilakukan dengan darah yang cocok oleh penerima.
Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan antigen A dan B serta rhesus positif atau negatif.
Hingga saat ini terdapat 8 jenis golongan darah ditambah golongan baru yaitu P.
Baca juga: Pahami Karakteristik Golongan Darah P, dari Fisik Hingga Mental
Selain dari sistem ABO, terdapat lebih dari 600 antigen yang berikatan dengan sel darah merah.
Sistem penggolongan darah yang lain seperti grup antigen K (Kell), darah Duffy, Lutheran dan Kidd.
Selain kebutuhan tranfusi, mengetahui golongan darah juga membantu menentukan kecocokan pasien untuk donor organ.
Darah yang dapat didonorkan ke semua golongan disebut pendonor universal, ini merupakan sebutan untuk golongan darah O-. Sedangkan resipien universal adalah AB+.
Pengaruh Jenis Golongan Darah Terhadap Kesehatan
Terdapat sejumlah studi yang menyebutkan pengaruh jenis golongan darah terhadap kesehatan tubuh.
Penyakit KARDIOVASKULAR
Orang dengan golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah mengelami penyakit jantung koroner.
Dilansir dari WebMD, hal ini mungkin disebabkan golongan darah lain memiliki kandungan protein dan kolesterol yang lebih tinggi yang mempermudah penyumbatan pembuluh darah.
Pada orang dengan golongan darah A dan B, risiko penyumbatan darah lebih tinggi, serangan jantung dan stroke.
2. Kanker
Orang dengan golongan darah A dan AB berisiko lebih tinggi mengalami kanker lambung.