Lain halnya jika ibu sering menginginkan makanan asin atau gurih, hal ini menandakan bayi dalam kandungannya berjenis kelamin laki-laki.
Faktanya, hal tersebut hanyalah mitos dan belum terbukti kebenarannya. Nafsu makan saja tidak dapat membedakan jenis kelamin bayi.
Ngidam makanan manis dan asin merupakan pengalaman yang umum dialami banyak ibu hamil.
Ibu hamil cenderung ngidam makanan berkalori tinggi dan berlemak
Sebenarnya, makanan yang diinginkan saat ngidam dapat beragam dan berbeda setiap harinya.
Namun, sebagian besar ibu hamil memang seringkali menginginkan makanan yang gurih dan praktis seperti junk food.
Walau belum diketahui dengan pasti faktor dibalik timbulnya keinginan tersebut, ahli mengatakan hal ini masih berkaitan erat dengan perubahan kadar hormon yang biasa terjadi saat hamil.
Perubahan hormon ini juga berdampak terhadap kadar dopamin yang menimbulkan rasa senang.
Rendahnya dopamin akan memotivasi tubuh guna mencari sesuatu yang dapat meningkatkan suasana hati.
Salah satunya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori.
Ibu hamil harus selalu menuruti ngidam dan makan lebih banyak
Terdapat anjuran jika ibu hamil perlu makan dengan porsi dua kali lebih banyak agar dapat memberikan nutrisi yang cukup bagi janin.
Padahal, makan lebih banyak justru akan mengakibatkan bertambahnya berat badan yang nantinya lebih sulit untuk dikendalikan.
Baca Juga: Boy William Operasi Hidung Rp1,1 M, Apa itu Rhinoplasty untuk Atasi Gangguan Pernapasan
Berat badan berlebihan justru akan berisiko pada kehamilan seperti keguguran, bayi lahir mati, bahkan bisa saja berujung pada diabetes gestasional.
Daripada terus-terusan memenuhi ngidam dan menambah porsi makan, sebaiknya ibu hamil meningkatkan kualitas makanan dengan konsumsi gizi yang seimbang.
Ngidam tidak dituruti, bayi jadi sering mengeces
Di antara semua mitos tentang ngidam, kemungkinan mitos satu ini adalah yang paling sering beredar. Lagi-lagi, tidak terdapat penelitian yang mampu membuktikan kebenarannya.