SURATDOKTER.com - Mitos yang beredar menyebutkan bahwa mengonsumsi kelapa secara berlebihan dapat menyebabkan infeksi cacing kremi pada anus.
Banyak yang masih meyakini bahwa konsumsi kelapa berlebihan dapat memicu infeksi cacing kremi, yang dapat menimbulkan gejala seperti gatal, nyeri, dan ruam di sekitar anus.
Meskipun begitu, benarkah kelapa dapat menyebabkan infeksi cacing kremi?
Mitos dan Fakta Cacing Kremi dan Kelapa
Infeksi cacing kremi, yang dikenal sebagai kremian di masyarakat Indonesia, merujuk pada keadaan dimana terdapat cacing kecil di sekitar anus.
Cacing-cacing ini memiliki warna putih dan ukuran yang kecil, menyerupai parutan kelapa. Inilah yang menjadi dasar pemikiran bahwa kremian dapat dipicu oleh konsumsi parutan kelapa.
Baca Juga: Mengerikan, Cacing Gelang Parasit Ditemukan Hidup di Dalam Otak Seorang Wanita Asal Australia
Cacing kremi merupakan parasit berukuran sangat kecil, dengan ukuran sekitar 2–13 milimeter.
Warna putih cacing kremi mirip dengan parutan kelapa, yang menjadi dasar mitos bahwa mengonsumsi kelapa atau parutan kelapa dapat menyebabkan infeksi cacing kremi, atau yang dikenal sebagai kremian.
Infeksi cacing kremi termasuk dalam kondisi menular. Penularannya dapat terjadi melalui paparan langsung atau kontak dengan benda-benda yang terpapar cacing kremi.
Umumnya, telur cacing kremi memasuki tubuh manusia melalui mulut karena terpapar telur cacing pada tangan atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Meskipun terdapat mitos yang menyatakan sebaliknya, penemuan terbaru menunjukkan bahwa kelapa, terutama minyaknya, dapat membantu mengatasi infeksi cacing kremi.
Berdasarkan informasi dari Healthline, kelapa diketahui memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dapat membantu mengatasi infeksi tersebut.
Cara penggunaannya dapat dilakukan dengan mengonsumsi satu sendok teh minyak kelapa murni setiap pagi atau mengoleskan minyak kelapa pada area yang terinfeksi.
Meskipun demikian, cacing kremi adalah parasit dan tidak dapat diobati dengan antivirus atau antibakteri, sehingga pengobatan yang efektif tetap memerlukan obat cacing khusus.