SURATDOKTER.com - Sama seperti pengidap sakit lambung maupun diabetes, penderita penyakit ginjal juga memiliki kecemasan ketika menjalankan ibadah puasa.
Lantaran, puasa bagi penderita penyakit ginjal dapat berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat. Namun, jika dilakukan dengan benar puasa dapat memberikan manfaat bagi pengidapnya.
Saat puasa, tubuh tidak memperoleh asupan makanan dan minuman selama hampir 14 jam. Padahal penderita penyakit ginjal sedang mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi agar kondisinya membaik.
Baca Juga: Manfaat Morning Sickness bagi Janin yang Wajib Ibu Hamil Ketahui
Apakah penderita penyakit ginjal boleh berpuasa?
Meski masih menjadi kontroversi, puasa berdampak positif pada kondisi ginjal, misalnya bagi penderita ginjal kronik.
Puasa mengurangi beban pada ginjal karena cenderung minum lebih sedikit air.
Itu mengapa penderita ginjal kronik tidak diperbolehkan minum terlalu banyak sebab tubuh bisa membengkak karena produksi urin yang rendah.
Kondisi ini berbeda dengan seseorang yang mengidap batu ginjal. Berbeda dengan penyakit ginjal kronis, penderita batu ginjal disarankan untuk lebih banyak minum air putih.
Puasa juga diklaim dapat memberikan efek positif bagi penderita batu kandung kemih (urolitiasis), transplantasi ginjal, dan penyakit ginjal lainnya.
Meski demikian, tidak semua penderita penyakit ginjal boleh berpuasa sebab hal ini bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing penderita.
Umumnya, puasa tidak dianjurkan bagi orang yang menderita poliuria, memiliki kadar gula darah dalam tubuh yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi terus-menerus, maupun mengidap infeksi atau komplikasi pada fungsi jantung.
Jika memaksakan diri, puasa berpotensi memperburuk kondisi tersebut. Penderita penyakit ginjal yang kondisinya stabil dan tidak mengalami komplikasi dapat dipertimbangkan untuk puasa.
Hal yang harus diperhatikan
Penderita penyakit ginjal boleh berpuasa atas pertimbangan dan izin dari dokter. Secara umum, hal yang harus diperhatikan pengidap selama menjalani puasa adalah:
Konsumsi obat yang diresepkan dokter secara rutin
Minum saat sahur dan berbuka sesuai arahan dokter. Hindari secara sengaja menghentikan konsumsi obat sebab bisa berakibat fatal.