SURATDOKTER.com - Kehamilan pertama seringkali bingung dalam memahami ciri kontraksi asli dan palsu jelang persalinan pada ibu hamil. Simak selengkapnya di bawah ini.
Kontraksi adalah kondisi otot rahim terasa kencang dipicu oleh kelenjar pituitari yang melepaskan hormon oksitosin, sehingga rasa sakit terjadi selama beberapa waktu kemudian kembali rileks.
Namun, kontraksi tidak selalu menjadi indikasi ibu hamil akan melahirkan. Munculnya kontraksi palsu bisa jadi sebuah indikasi tubuh ibu hamil sedang mempersiapkan diri jelang persalinan.
Cenderung panik saat merasakan kontraksi, lalu bagaimana cara ibu hamil dapat mengenali ciri kontraksi asli dan palsu jelang persalinan? Kenali ciri-cirinya berikut ini.
Baca Juga: Hamil di Usia 40 Tahun, ini yang Wajib Diperhatikan
Bagaimana Cara Membedakan Kontraksi Asli dan Palsu?
Kontraksi selama kehamilan dibedakan menjadi dua, yaitu kontraksi asli dan palsu dengan gejala yang berbeda.
Pada kehamilan pertama, ibu hamil cenderung sulit membedakan adanya kontraksi asli dan palsu dikarenakan belum memiliki pengalaman sebelumnya.
Tidak selalu menandakan waktu persalinan sudah dekat, sebelum pergi ke klinik bersalin sebaiknya kenali ciri kontraksi asli dan palsu berikut:
1. Waktu Kontraksi
Pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, kontraksi palsu lebih sering muncul setelah melakukan aktivitas fisik berat dan tubuh merasa kelelahan.
Sedangkan, kontraksi asli umumnya terjadi saat usia kandungan sekitar 40 minggu. Namun, perlu diketahui kontraksi yang muncul di usia 37 minggu berisiko adanya kelahiran prematur.
2. Sensasi dan Durasi Kontraksi
Kontraksi palsu cenderung dirasakan pada perut bagian bawah, namun kontraksi asli jelang persalinan dirasakan pengencangan pada bagian punggung bawah hingga seluruh bagian perut.