SuratDokter.com- Demensia merupakan kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang sering terjadi pada lansia di atas yakni sekitar umur 65 tahun ke atas.
Kondisi ini dapat memengaruhi gaya hidup, aktivitas harian, hingga kemampuan bersosialisasi para penderitanya.
Kondisi penurunan daya ingat biasanya disebut dengan penyakit pikun (pelupa). Namun, tak semua orang yang pelupa mengalami demensia. Jadi apa itu demensia?
Pengetian Demensia
Demensia adalah kondisi dimana menurunnya daya ingat seseorang. Namun, pada dasarnya demensia bukanlah suatu penyakit.
Demensia adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi fungsi otak dalam kemampuan mengingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial yang cukup parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tingkatan parah penderita demensia cukup beragam, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Kondisi tersebut bersifat progresif, yang berarti dapat berkembang semakin buruk dari waktu ke waktu.
Demensia bisa terjadi pada pria maupun wanita lansia. Risikonya akan semakin tinggi ketika menginjak usia 85 tahun. Namun, faktor genetik juga berperan sebagai salah satu faktor terjadinya demensia.
Penyebab Demensia
Demensia bisa disebabkan karena kerusakan pada sel saraf otak pada bagian tertentu.
Kerusakan tersebut, menyebabkan penurunan kemampuan berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya yang mengakibatkan kemunculan gejala sesuai dengan area otak yang mengalami kerusakan.
Ada beberapa jenis demensia antara lain demensia vaskuler, penyakit alzheimer, body dementia, demensia campuran dan demensia frontotemporal.
Gangguan fungsi otak tersebut berbeda-beda pada kasus setiap orang, tergantung pada bagian otak yang terdampak.
Selain itu, menurunnya daya ingat penderita demensia juga dapat disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke pembuluh darah otak.
Kondisi tersebut dapat disebabkan karena berbagai hal, infeksi katup jantung, stoke, atau gangguan pada pembuluh darah lainnya.