Tubuh sedang meriang ditambah kepala pusing membuat penulis kesal. Mengomeli pasien yang bahkan tidak diperiksa menurut penulis adalah sikap yang kurang baik. Untungnya nakes yang memeriksa penulis menyuruh rekan kerjanya itu untuk diam dan bersedia menuliskan surat keterangan sakit untuk penulis.
Begitu mendapat surat keterangan sakit dan resep obat, penulis berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengunjungi puskesmas surabaya yang satu itu.
Mengharapkan pelayanan bintang lima di puskesmas memang mustahil. Namun sungguh, asal tempatnya bersih dan nakesnya ramah, penulis pikir puskesmas bisa menjadi tempat yang lebih baik.
Semoga pengalaman penulis di puskesmas Surabaya ini bisa menjadi pembelajaran bagi pembacanya.***