Pada surrogate mother yang juga menyewakan sel telur bahkan berpotensi mengidap kanker, premature menopause, penyakit ginjal, hingga hilangnya kesuburan.
2. Dampak kesehatan mental
Surrogate mother yang telah mengalami masa kehamilan selama 9 bulan harus berpisah begitu saja dari bayi yang dikandungnya.
Selama masa kehamilan, secara tidak sadar surrogate mother sudah membangun ikatan batin dengan si bayi. Ketika mereka dipisahkan bisa menyebabkan:
- Depresi selama dan setelah masa kehamilan
- Perasaan kehilangan dan bingung setelah masa kehamilan
- Kesulitan bersosialisasi dengan keluarga sendiri maupun “keluarga” anaknya
Adanya dampak di atas memperkuat alasan banyak orang untuk tidak setuju pada sewa rahim.
Terutama di negara berkembang, kondisi surrogate mother tidak bisa dijamin selalu sehat. ***