SURATDOKTER.com - Banyak wanita Indonesia yang tidak mau menggunakan KB IUD karena mitos akan ada efek sampingnya.
Mitos mengatakan bahwa KB IUD ini akan memberikan risiko kesehatan seperti kanker dan infeksi. Hal inilah yang membuat banyak wanita merasa was-was menggunakan IUD.
Untuk mengetahui faktanya, simak penjelasan berikut ini.
Cara Kerja KB IUD
KB IUD atau Intra-Uterine Device adalah alat kontrasepsi berbentuk T berukuran sekitar 3cm serta bisa bertahan hingga 10 tahun.
IUD ini akan dipasang pada rahim untuk mencegah kehamilan dengan cara menghentikan sperma untuk membuahi sel telur.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi: Mana yang Paling Efektif?
IUD memiliki 2 jenis yaitu IUD hormonal dan IUD non-hormonal, berikut penjelasan cara kerja IUD:
1. Cara Kerja IUD Hormonal
IUD Hormonal ini bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin sedikit demi sedikit.
Hormon inilah yang akan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sperma sulit untuk menjangkau rahim.
Karena cara kerja IUD Hormonal ini, makan pola menstruasi wanita akan lebih ringan.
2. Cara Kerja IUD Non-hormonal
IUD non-hormonal ini yang umumnya dipakai di Indonesia. IUD ini memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya dan dapat mengeluarkan zat yang dapat membuat peradangan di dalam rahim.
Akibat peradangan inilah yang merusak sel sperma dan seel telur sebelum keduanya bertemu. IUD jenis inilah yang membuat mestruasi lebih lama dan berat.
Fakta-fakta KB IUD
Banyak wanita ragu-ragu menggunakan IUD karena mitos bahwa IUD dapat menyebabkan Infeksi dan Kanker. Padahal ini tidak terbukti kebenarannya.
Mitos: IUD Sebabkan Infeksi
Infeksi terkait pemasangan IUD kemungkinan besar terjadi karena alat atau IUD tersebut membawa organisme.
Jika organisme tersebut adalah bakteri yang biasanya terdapat di saluran genital. Maka akan ada mekanisme yang secara otomatis menghilangkan kontaminasi ini dari rahim segera setelah proses pemasangan sehingga tidak terjadi infeksi.