SURATDOKTER.com - Baby blues adalah suatu kondisi yang umum dan wajar terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan atau pasca persalinan. Kondisi ini biasanya terjadi 2-3 hari setelah persalinan, dan berlangsung sekitar 10-14 hari.
Aktivitas menjadi ibu pasca persalinan seperti kurang tidur, menyusui bayi, serta aktivitas fisik lainnya turut mengakibatkan kelelahan mental pada ibu. Ibu mudah merasa lelah, panik, hingga menyalahkan diri sendiri. Alhasil, buah hati yang sudah dinantikan kehadirannya bukan membuat ibu bahagia, tetapi justru membuat ibu merasa sedih.
Gejala Baby Blues
Gejala baby blues setiap ibu berbeda. Namun, sebagian besar ibu mengalami gejala yang sama, yaitu merasa cemas dan khawatir. Berikut beberapa gejala baby blues yang dialami ibu pada umumnya.
- Menjadi Lebih Sensitif
Perkataan sekecil apapun dapat menjadi beban pikiran bagi ibu yang mengalami baby blues. Ibu menjadi mudah tersinggung, sedih, bahkan cemas pada hal-hal kecil.
- Menangis Tanpa Sebab
Kondisi ini muncul karena ibu lebih emosional dan tidak mampu meregulasi emosinya.
- Mudah Marah
Kelelahan mengurus bayi serta kurang dukungan dari orang sekitar membuat ibu mudah marah pada hal-hal kecil.
- Khawatir Berlebihan
Rasa khawatir berlebihan ini berkaitan dengan kesehatan anak atau ketika ibu merasa tidak mampu memberikan yang terbaik bagi anaknya, padahal kondisi anak baik-baik saja.
Baca Juga: Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui, Bisa Memperlancar ASI
Penyebab Baby Blues
Ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya baby blues. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ibu mengalami kondisi ini, tetapi sebagian besar mengalaminya.
- Perubahan Hormon
Pada saat hamil, terjadi peningkatan pada hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini mengalami penurunan pada saat pasca persalinan. Perubahan ini berdampak pada kondisi fisik maupun mental ibu sehingga dapat menyebabkan terjadinya baby blues.
- Kelelahan dan Stress Mengurus Bayi
Tiga bulan pasca persalinan, ibu harus beradaptasi dengan perannya, yakni mengurus bayi. Kurang tidur, aktivitas menyusui, bahkan terkadang masih harus melakukan pekerjaan rumah menyebabkan terjadinya baby blues. Apalagi jika tidak ada keluarga yang dapat membantu tugas ibu.