3. Cenderung Mengasuh
Tanda utama kodependen adalah ketika kita merasa harus mengurus semua orang sepanjang waktu. Hal ini biasanya terjadi sejak masa kanak-kanak, ketika pengasuh mengetahui bahwa mungkin ada konsekuensi buruk jika gagal memenuhi kebutuhan orang tua.
Akibatnya, dia mungkin merasa terdorong untuk menjaga orang lain, terutama pasangannya, bukan karena kasih sayang, tapi karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi jika dia tidak melakukannya.
Kebanyakan orang bisa hidup sendiri dengan cukup baik, dan perasaan bahwa segala sesuatunya akan menjadi buruk jika kita tidak mengurusnya sering kali merupakan tanda kodependensi.
4. Ketergantungan
Tentu saja, ketergantungan memainkan peran utama dalam kodependen. Setiap orang membutuhkan orang lain untuk sesuatu.
Seseorang yang kebutuhan materinya harus dipenuhi karena kecanduan atau masalah lain telah menghambat otonominya. Orang lain membutuhkan validasi dan tujuan dalam merawat seseorang.
5. Stres Hubungan
Seperti yang mungkin diduga, salah satu faktor ini dapat memberikan banyak tekanan pada suatu hubungan. Jika kita tidak bisa berkomunikasi atau menghormati batasan, kita pasti akan mendapat masalah.
Pihak pengasuh sering kali merasa sangat stres karena harus melakukan segala sesuatu dengan benar, sedangkan orang yang menjadi tanggungannya sering kali merasa tidak aman karena ditinggalkan oleh pengasuhnya.
Keduanya takut sendirian, tapi tak satu pun dari mereka yang merasa bahagia. Mungkin tidak banyak pertengkaran karena salah satu pasangan biasanya berkomitmen untuk membuat pasangannya bahagia, namun keduanya cenderung merasa stres.
Baca Juga: Berikut adalah Makanan-makanan yang Baik untuk Kesehatan Mental: Pecinta Yogurt Wajib Tahu!
Cara Mengatasi Codependent Relationship
Beberapa langkah sehat untuk memulihkan hubungan Anda dari kodependensi meliputi:
- Mulailah jujur pada diri sendiri dan pasangan. Melakukan hal-hal yang tidak ingin kita lakukan tidak hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga, tetapi juga menimbulkan kebencian. Mengatakan sesuatu yang tidak kita maksudkan hanya menyakiti kita, karena kita hidup dalam kebohongan. Jujurlah dalam komunikasi Anda dan dalam mengungkapkan kebutuhan dan keinginan Anda.
- Hentikan pemikiran negatif. Tangkap diri Anda ketika Anda mulai berpikir negatif. Jika Anda mulai berpikir bahwa Anda pantas diperlakukan buruk, tenangkan diri Anda dan ubah pikiran Anda. Bersikaplah positif dan miliki ekspektasi yang lebih tinggi.
- Jangan tersinggung. Dibutuhkan banyak usaha bagi orang yang kodependen untuk tidak tersinggung, terutama ketika berada dalam hubungan intim. Menerima orang lain apa adanya tanpa berusaha memperbaiki atau mengubahnya adalah langkah pertama.
Demikian adalah beberapa hal terkait ciri-ciri hubungan kodependen yang tentu bila tak ditangani akan berdampak buruk karena hubungan ini tidaklah seimbang. Selalu kenali penyebabnya, bila perlu dapatkan konseling dengan ahli yang tepat.***
Artikel Terkait
Hubungan ISTP dan ESTP: Saling Bertolak Belakang tapi Banyak Kesamaannya lho!
Ketika Extrovert Jatuh Cinta Pada Introvert: Tips Menjalin Hubungan Berbeda Kepribadian
Mengapa Gen Z Lebih Suka Memilih HTS Daripada Menjalin Hubungan, Berikut Alasannya!
Trauma Dalam Hubungan Bisa Sebabkan Trust Issue, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Seorang Introvert Menjalin Hubungan Cinta dengan Extrovert? Berikut Tipsnya!