SURATDOKTER.com- Menurut WHO atau Badan Kesehatan Dunia, epilepsi adalah penyakit saraf yang paling umum dijumpai di dunia.
Epilepsi sendiri adalah penyakit di mana seseorang mengalami kejang secara terus-menerus.
Lebih lanjut lagi, epilepsi ternyata bisa menyerang semua kelompok umur dan jenis kelamin. Kejang pada epilepsi sendiri, ternyata mampu stigma negatif pada penderitanya.
Mitos Mampu Sebabkan Stigma Negatif Penderita Epilepsi
Seringnya, kejang pada epilepsi muncul tanpa adanya tanda-tanda tertentu. Seseorang bisa saja kejang kapan pun dan di mana pun dia berada.
Kejang yang datang tanpa peringatan ini yang kemudian membuat epilepsi memiliki banyak mitos.
Baca Juga: Kenali Sindrom Lennox-Gastaut, Solusi Epilepsi pada Anak
Sayangnya, mitos yang menyertai epilepsi ini seringnya berkonotasi buruk.
Ditambah dengan kurangnya pengetahuan masyarakat umum mengenai penyakit saraf satu ini, penderita epilepsi pun sering mendapat stigma negatif.
Beberapa penderita epilepsi bahkan mendapat diskriminasi.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui kebenaran di balik mitos yang menyertai epilepsi ini. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Epilepsi adalah kelainan mental (mental illness)
Epilepsi dan kelainan mental sama-sama merupakan penyakit yang menyerang kondisi otak. Namun epilepsi bukanlah kelainan mental.
Namun epilepsi bukanlah penyakit yang membuat intelegensi seseorang terganggu. Hal ini tentunya berbeda dengan kelainan mental yang membuat intelegensi seseorang menurun.
Namun memang tidak dapat dipungkiri jika beban stres karena memiliki epilepsi bisa membuat seseorang memiliki kelainan mental seperti depresi maupun gangguan kecemasan (anxiety).
2. Penderita epilepsi tidak bisa bekerja
Kejang pada epilepsi dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan di beberapa negara, terdapat diskriminasi pada penderita epilepsi, di mana mereka tidak perkenankan membuat surat izin mengemudi.
Artikel Terkait
Kenali Sindrom Lennox-Gastaut, Solusi Epilepsi pada Anak
Sering dianggap Sama, ini Perbedaan Kejang dan Epilepsi: Orang Tua Harus Tahu
Ibu Hamil Menderita Epilepsi, Adakah Risikonya pada Janin dalam Kandungan? Simak Penjelasannya!
Mitos dan Fakta Epilepsi: Benarkah Penyakit Ayan Bisa Menular Melalui Air Liur?