• Senin, 22 Desember 2025

Miris! Di Tiongkok Suami Paksa Istrinya Aborsi Setahun 4 Kali Karena Bayinya Bukan Laki-laki, Ini Bahayanya untuk Ibu

Photo Author
- Selasa, 26 Desember 2023 | 18:00 WIB
Ilustrasi aborsi. (Freepik/nadezdagorosko)
Ilustrasi aborsi. (Freepik/nadezdagorosko)

Baca Juga: Infeksi Vagina Usai Berhubungan Seks: Begini Tips Aman Mencegahnya

Sepsis

Sepsis adalah kondisi serius yang dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri yang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. 

Gejala sepsis meliputi demam tinggi, nyeri perut parah, perdarahan hebat, kebingungan, gelisah, gemetar, dan penurunan tekanan darah. Penanganan medis segera diperlukan.

Kerusakan pada Rahim

Kerusakan pada rahim mencakup kerusakan pada leher rahim, adanya lubang pada rahim, dan luka robekan pada rahim. Kondisi ini seringkali tidak terdiagnosis dan baru terlihat melalui pemeriksaan visualisasi laparoskopi.

Infeksi Peradangan Panggul (PID)

Infeksi peradangan panggul (PID) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, mengurangi kesuburan, dan bahkan meningkatkan risiko kehilangan nyawa. Dampak PID biasanya muncul sekitar 4 minggu setelah aborsi pada trimester pertama.

Endometritis

Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada lapisan rahim akibat infeksi, lebih cenderung terjadi pada remaja. Tanpa penanganan yang tepat, endometritis dapat meningkatkan risiko komplikasi pada organ reproduksi, masalah kesuburan, dan gangguan kesehatan lainnya.

Hal yang Harus dihindari Setelah Aborsi

Setelah melakukan aborsi, wanita dapat menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena masih memerlukan waktu untuk penyembuhan leher rahim. 

Baca Juga: Bahaya Kekurangan Asam Folat saat Hamil, Ibu Harus Tahu

Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk menghindari aktivitas seksual, termasuk penetrasi dan penggunaan benda apapun yang dimasukkan ke dalam vagina, selama 1-2 minggu setelah aborsi.

Selain itu, sebaiknya dihindari penggunaan kolam renang selama periode tersebut. Mandi juga sebaiknya ditunda selama 48 jam setelah aborsi karena kelembaban pada vagina dapat meningkatkan risiko infeksi.

Hal yang Harus dilakukan Setelah Aborsi

Dianjurkan untuk memberikan tubuh istirahat yang cukup setelah menjalani aborsi. Biarkan tubuh pulih sepenuhnya sebelum kembali beraktivitas seperti biasa. 

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping. Jika aborsi dilakukan secara bedah pada trimester ketiga kehamilan, bahkan mungkin diperlukan waktu beberapa minggu untuk memberikan istirahat yang memadai.

Kisah ini memang mengejutkan dan menciptakan kepedihan mendalam. Penting bagi kita semua untuk memahami konsekuensi serius dari pemaksaan aborsi, terutama dalam konteks tekanan gender. 

Upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran, mendukung hak-hak perempuan, dan menghentikan praktik-praktik yang merugikan adalah langkah-langkah penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Healthline

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB

Terpopuler

X