Boy William Jalani Operasi Plastik Hidung, Ketahui Efek Samping dan Komplikasinya

3. Kerusakan saraf atau mati rasa

Dalam beberapa kasus, saraf dapat rusak hingga terputus selama proses operasi plastik. 

Ketika terjadi kerusakan saraf di wajah, maka Anda tidak bisa untuk berekspresi dengan normal atau bahkan bisa mengalami kelopak mata atas turun atau biasa disebut dengan ptosis. 

Mati rasa dan kesemutan juga umum terjadi setelah melakukan operasi plastik, sehingga hal tersebut dapat menjadi tanda kerusakan pada saraf. 

Gangguan pada saraf pada umumnya hanya bersifat sementara, namun dalam beberapa kasus dapat menjadi kerusakan saraf yang permanen.

4. Infeksi

Risiko infeksi luka operasi dapat karena terdapat bakteri yang masuk pada saat atau setelah proses operasi. Namun, peluang infeksi luka operasi termasuk sangat kecil. 

Selulitis infeksi kulit dapat terjadi setelah melakukan operasi plastik. Dalam beberapa kasus, infeksi tersebut bersifat internal dan parah, bahkan hingga membutuhkan antibiotik intravena.

5. Hematoma

Hematoma merupakan penggumpalan darah di luar pembuluh darah. Efek samping dari operasi plastik tersebut dapat membuat area yang dioperasi akan menjadi bengkak dan memar.

Dalam beberapa kasus, hematoma bisa cukup besar sehingga dapat menyebabkan rasa sakit hingga dapat  menghambat aliran darah yang melalui area terdampak. 

Baca Juga: Operasi Plastik Hidung yang Dilakukan Boy William Ternyata Banyak Digemari Masyarakat

6. Trombosis vena dalam dan emboli paru

Trombosis Vena dalam merupakan suatu kondisi gumpalan darah terbentuk di area pembuluh darah dalam, biasanya terdapat di kaki. 

Saat gumpalan tersebut pecah dan berpindah ke paru-paru, kondisi tersebut dapat menjadi pulmonary embolism.

Komplikasi operasi plastik ini sangat jarang terjadi. Namun, penggumpalan darah dapat berakibat fatal.

Riset dari dalam Aesthetic surgery journal (2017) mengungkapkan bahwa efek samping tersebut hanya akan mempengaruhi 0,09% dari semua pasien yang telah menjalani operasi plastik. 

7. Seroma

Seroma merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika serum atau cairan tubuh yang steril menggenang di bawah permukaan kulit.

Kondisi tersebut kemudian dapat mengakibatkan pembengkakan serta terkadang nyeri hingga dapat menimbulkan infeksi.