SURATDOKTER.com -Di era modern, stres sering kali dianggap sebagai sesuatu yang merugikan.
Namun, sebuah penemuan baru yang dikembangkan oleh ilmuwan Swiss menunjukkan bahwa stres dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, yaitu listrik.
Laboratorium Federal Swiss untuk Ilmu Material dan Teknologi (Empa) berhasil menciptakan bahan organik yang mampu mengubah tekanan atau gerakan menjadi energi listrik.
Konsep Efek Piezoelektr
Penemuan ini bekerja berdasarkan prinsip efek piezoelektrik, suatu fenomena di mana gerakan mekanis dapat dikonversi menjadi energi listrik. Meskipun konsep ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, pada kenyataannya, efek ini sudah sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: PLN Putus Listrik di Fakfak, Puskesmas Tak Bisa Layani Pasien
Salah satu contohnya adalah cara kerja jarum pemutar rekaman analog yang membaca alur cakram. Getaran yang dihasilkan jarum akan diubah menjadi impuls listrik, yang kemudian diterjemahkan menjadi gelombang suara.
Selama ini, efek piezoelektrik umumnya ditemukan dalam material yang keras seperti kristal. Namun, tim ilmuwan di Empa berhasil mengembangkan bahan yang lebih fleksibel untuk menerapkan efek ini.
Mereka menciptakan sejenis karet tipis yang mampu menghasilkan listrik ketika mendapatkan tekanan atau gerakan.
Bagaimana Bahan Ini Dibuat?
Bahan inovatif ini merupakan kombinasi dari elastomer dan nanopartikel polar. Tim peneliti menggunakan silikon dalam prototipe mereka. Pembuatan material ini melibatkan proses yang cukup kompleks, dimulai dengan pembentukan material komposit oleh seorang mahasiswa Ph.D. di Empa, Yee Song Ko.
Untuk menghasilkan listrik, para peneliti menciptakan polarisasi internal menggunakan medan listrik yang kuat.
Mereka memanaskan bahan hingga mencapai kondisi tertentu di mana nanopartikel berubah dari keadaan padat menjadi lebih kenyal dan sedikit kental.
Pada tahap ini, para ilmuwan dapat memanipulasi medan listrik dalam material tersebut.