SURATDOKTER. com - Sedot lemak (liposuction) adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk membuang lemak dari bagian tertentu di tubuh dengan teknik penyedotan.
Sedot lemak biasanya dilakukan untuk memperbaiki penampilan tubuh. Area tubuh yang biasanya menjadi sasaran sedot lemak adalah paha, perut, panggul, bokong, leher, lengan, dan dagu.
Meski biayanya tidak sedikit, sedot lemak tetap diminati oleh sebagian orang karena dapat membuat jaringan lemak menipis dalam waktu singkat.
Dengan sedot lemak, area tubuh tertentu yang sebelumnya kendor, gemuk, dan berlipat bisa menjadi hilang seketika. Liposuction juga dapat membentuk postur tubuh menjadi lebih sempurna.
Baca Juga: Hoarding Disorder Adalah Apa? Ini Gejala, Dan Pencegahannya
Namun, seperti pada prosedur medis yang lain, sedot lemak juga memiliki risiko. Berikut ini efek samping sedot lemak yang perlu diketahui.
-
Infeksi atau Pendarahan
Jaringan lemak berada di lapisan kulit yang cukup dalam, sehingga tindakan liposuction akan melewati lapisan kulit yang terdapat banyak pembuluh darah.
Infeksi atau pendarahan akibat prosedur sedot lemak dapat terjadi akibat aliran darah yang tersumbat oleh potongan-potongan lemak.
Tak hanya menyumbat pembuluh darah, potongan lemak juga bisa menyumbat paru-paru. Hal ini tentunya sangat berbahaya dan bisa mengancam kehidupan
-
Warna Kulit Tidak Rata
Risiko sedot lemak yang lainnya yakni dapat membuat warna kulit tidak merata pasca pembedahan.
Prosedur liposuction yang tidak merata dapat mengakibatkan kulit tampak bergelombang dan kontur tubuh tidak beraturan.
Sebab sesudah jaringan lemak disedot, kulit akan mengalami perubahan elastisitas. Pada area kulit yang disedot bisa tampak menjadi longgar dan bergelambir.
Apabila elastisitas kulit belum membaik, tentu saja membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.