SURATDOKTER.com - Menghentikan penggunaan popok malam bukan proses yang terjadi dalam sehari. Banyak anak sudah bisa lepas popok siang hari, tetapi masih membutuhkan popok pada malam hari karena kandung kemih mereka belum matang sepenuhnya.
Proses ini wajar dan termasuk bagian perkembangan alami. Meski begitu, orang tua bisa membantu anak lebih cepat mandiri melalui langkah-langkah sederhana yang lembut dan terstruktur.
1. Kurangi Asupan Minuman Menjelang Tidur
Salah satu kebiasaan yang dapat membantu adalah mengatur waktu minum anak. Beberapa jam sebelum tidur, asupan cairan sebaiknya dikurangi agar kantung kemih tidak terisi penuh saat anak tertidur. Anak tetap boleh meminum sedikit air ketika haus, tetapi hindari minuman manis atau susu dalam jumlah besar.
2. Ajak Anak ke Toilet Sebelum Masuk Tempat Tidur
Rutinitas buang air kecil sebelum tidur membuat kandung kemih lebih kosong sehingga risiko mengompol berkurang. Langkah ini bisa dijadikan ritual rutin setelah menggosok gigi. Anak biasanya merasa lebih percaya diri ketika tahu ia sudah “siap tidur” dengan cara yang benar.
Baca Juga: Tidak Ada Lagi Ruam Popok! Cobalah Bubuk Ini Sebagai Pengganti Bedak Alami
3. Latih Anak Bangun Sekali di Malam Hari
Beberapa orang tua terbantu dengan membangunkan anak pada jam tertentu—misalnya 2–3 jam setelah anak tertidur. Cara ini membantu anak belajar mengenali sensasi ingin buang air kecil, walaupun masih perlu bantuan. Jika dipraktikkan dengan konsisten, anak lama-kelamaan mampu terbangun sendiri tanpa dibantu.
4. Gunakan Alas Kedap Air agar Anak Tidak Takut Berlatih
Mengganti popok dengan celana dalam bisa membuat anak cemas karena takut kasur basah. Menggunakan pelindung kasur berbahan kedap air akan membuat proses latihan lebih tenang, baik bagi anak maupun orang tua. Lingkungan yang aman dari rasa “takut dimarahi” mempercepat keberhasilan toilet training.
5. Beri Pujian Saat Anak Berhasil Bangun dengan Kasur Kering
Baca Juga: Susu Sehat Bayi untuk Pengganti ASI: Pilihan Aman untuk Tumbuh Kembang Optimal
Apresiasi kecil seperti pelukan atau kata “kamu hebat hari ini” memberi motivasi besar pada anak. Tanda keberhasilan bisa dibuat sederhana, misalnya membuat tabel bintang di dinding. Penguatan positif membantu anak membangun kebiasaan tanpa merasa tertekan.
6. Hindari Memarahi Anak Ketika Masih Mengompol
Mengompol bukanlah kesalahan, melainkan tanda kandung kemih anak belum cukup kuat. Reaksi emosional atau kemarahan hanya membuat anak cemas dan menunda proses belajar. Orang tua dianjurkan tetap sabar dan menjelaskan bahwa ini bagian normal dari pertumbuhan.
7. Amati Tanda Kesiapan Anak
Anak yang mulai bangun dengan popok kering selama beberapa malam berturut-turut biasanya siap memulai latihan lepas popok malam. Perhatikan pula apakah anak mampu menahan buang air kecil dengan baik di siang hari, karena kemampuan ini berkaitan langsung dengan kesiapan malam hari.
Baca Juga: Penggunaan Popok Dalam Waktu Lama Punya Efek Samping yang Berbahaya Bagi Bayi Lho, Ini Alasannya
8. Konsultasi Jika Anak Mengompol hingga Usia di Atas 7 Tahun
Pada beberapa anak, kondisi mengompol yang terus berlanjut bisa berkaitan dengan faktor medis seperti infeksi saluran kemih, konstipasi, alergi, atau gangguan hormon antidiuretik. Konsultasi ke dokter akan membantu menyingkirkan kemungkinan tersebut dan mencari solusi yang sesuai kondisi anak.