Cairan Asam dari Ketonggeng, Berbahayakah Bagi Manusia?

SURATDOKTER.com - Ketonggeng, mungkin bagi sebagian besar orang nama ini terdengar asing dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai benda apakah itu? Sejenis benda mati, buah, atau hewan.

Jadi, Ketonggeng merupakan serangga kelompok arachnida yang sangat mirip dengan kalajengking. Ketonggeng tergolong ke bangsa Thelyphonida. Sebelumnya ordo ini bergabung dengan Schiyomida dan membentuk ordo Uropygi.

Ciri-ciri fisik yang dimiliki ketonggeng sangat mirip dengan kalajengking, warna gelap di sekujur tubuh. Secara kasat mata, bentuk tubuhnya sangat mirip dengan kalajengking hanya saja tidak memiliki “ekor” yang dilengkapi dengan sengat seperti kalajengking, ekor ketonggeng hanya berupa sebuah jarum kecil berwarna coklat.

Panjang tubuhnya berkisar antara 10-15 cm. Hal unik dari bagian tubuhnya adalah adanya organ dengan bentuk seperti cambuk (flagellum) yang memanjang dan agak kaku.

Dalam bahasa inggris dikenal dengan whip scorpions atau juga dikenal dengan sebutan vinegaroon.

Setelah mengenali bentuk fisik dari ketonggeng, alangkah lebih baiknya jika mengetahui pula bentuk pertahanan diri dari hewan ini. Hal ini untuk semakin meyakinkan kita apakah hewan ini berbahaya atau tidak.

Bentuk-bentuk Pertahanan Diri Ketonggeng, Apakah itu?

1. Cairan asam yang keluar dari pori-pori di dasar pedipalp

Jika merasa terancam, ketonggeng akan menyemprotkan cairan asam yang merupakan gabungan dari asam asetat dan asam oktanoat. Kandungan asam asetat lebih banyak sekitar 85% dari kandungan cairan yang lainnya.

Cairan asam tersebut menimbulkan bau menyengat seperti cuka. Meskipun terdengar mengerikan, cairan asam ini sama seperti cuka biasa dan tidak berbahaya bagi manusia.

Namun, tetap perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan iritasi ringan.

2. Sepasang capit untuk pertahanan diri

Serangga ini memang tidak menggigit, tetapi memiliki sepasang capit yang dapat digunakan untuk berburu mangsa dan digunakan untuk senjata saat bertemu musuh.

Capit yang dimiliki ketonggeng memang tidak terlalu besar tetapi tetap memberikan rasa sakit jika terkena capitnya.

Cairan asam yang disemprotkan saat merasa terancam dan capitan yang dimiliki tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun memang tampilan fisik dari ketonggeng tergolong menyeramkan.