Apa Itu Anemia Aplastik? Kenali Penyebab, Gejala, Dampak dan Cara Mengobatinya

Gejala penyakit anemia aplastik bisa terjadi secara tiba-tiba, atau bisa berkembang secara perlahan dari waktu ke waktu dan memburuk setelah beberapa waktu.

Dampak Anemia Aplastik

Anemia aplastik memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang, di antaranya:

1. Kondisi kesehatan memburuk

Anemia aplastik dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti infeksi dan perdarahan.

2. Gangguan Fungsi Organ

Kekurangan sel darah dapat mengganggu fungsi kerja organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otak, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Manfaat Buah Murbei Yang Jarang Orang Tahu, Salah Satunya Menghilangkan Lemak Hati

3. Kualitas hidup menurun

Gejala kelelahan dan pendarahan berlebih pada penderita anemia aplastik dapat menyebabkan kualitas hidup penderitanya menurun.

Hal ini dikarenakan gejala anemia aplastik yang muncul dapat menyebabkan penderitanya kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari dengan normal sebagaimana yang dilakukan orang lain.

Cara Mengobati Anemia Aplastik

Cara mengobati penyakit anemia aplastik bisa saja bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor-faktor penyebabnya.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati oenyakit anemia aplastik:

1. Transplantasi sumsum tulang

Pengobatan ini bertujuan untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

2. Terapi daya imunitas tubuh

Terapi daya imunitas tubuh ini dapat digunakan untuk mengurangi atau menghentikan reaksi autoimun yang merusak sumsum tulang.

3. Transfusi darah

Pengobatan dengan cara transfusi darah dilakukan untuk meningkatkan jumlah sel darah yang kurang dan mencukupi kebutuhan sel darah di dalam tubuh.

Baca Juga: Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan, Selain Untuk Menurunkan Berat Badan

4. Konsumsi obat-obatan

Selain ketiga cara di atas, biasanya dokter akan meresepkan obat untuk penderita penyakit anemia aplastik.

Dokter akan meresepkan beberapa obat di antaranya adalah siklosporin atau kortikosteroid yang digunakan untuk mengontrol reaksi autoimun dan meningkatkan produksi sel darah.