Konsep ini meniru sistem hybrid education, di mana guru-guru terbaik dapat mengajar dari jarak jauh dengan dukungan teknologi murah dan jaringan internet yang disiapkan pemerintah.
Selain itu, Presiden menargetkan peningkatan fasilitas hingga enam layar digital per sekolah pada tahun 2027, agar lebih banyak ruang kelas dapat menikmati pembelajaran interaktif tanpa kesenjangan antar daerah.
4. Program Pembagian Buku untuk Anak Sekolah
Di tengah kemajuan teknologi, Prabowo menilai pembiasaan menulis tangan tetap penting dalam pembentukan karakter dan keterampilan dasar anak.
Ia menyoroti kebiasaan sebagian siswa menulis terlalu kecil karena keterbatasan kertas, yang berpotensi mengganggu kesehatan mata.
Sebagai solusi, pemerintah akan mendistribusikan buku-buku tulis baru dengan format tulisan lebih besar dan memperkuat pelajaran menulis di sekolah dasar.
Langkah sederhana ini dianggap penting untuk menjaga kesehatan visual anak sekaligus menumbuhkan disiplin dalam belajar.
Baca Juga: Prabowo: Pendidikan dan Kesehatan Adalah Wujud Demokrasi yang Sesungguhnya
Membangun Generasi Cerdas dan Sehat
Empat rencana pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo menunjukkan visi holistik terhadap pembangunan manusia Indonesia. Kebijakan tersebut tidak hanya menekankan kecerdasan intelektual, tetapi juga pemerataan akses pendidikan, literasi digital, dan kesehatan siswa.
Dengan investasi yang menyentuh langsung kebutuhan anak-anak di sekolah, diharapkan kesenjangan pendidikan dapat dipersempit dan generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global.
Pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan bukan sekadar program pemerintah — ia adalah bentuk nyata cinta negara pada masa depan bangsanya.***