SURATDOKTER.com - Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa investasi paling berharga bagi bangsa adalah investasi pada sumber daya manusia (SDM).
Ia menyampaikan bahwa masa depan Indonesia bergantung pada kualitas pendidikan anak-anaknya, terutama mereka yang memiliki kecerdasan tinggi namun terbatas secara ekonomi.
Prabowo menilai banyak anak berpotensi besar tidak mendapatkan kesempatan karena kendala biaya. Karena itu, pendidikan harus menjadi sarana pemerataan sosial, bukan hanya hak mereka yang mampu.
Dari pemikiran inilah lahir empat rencana strategis pendidikan nasional yang berfokus pada pemerataan, inovasi, dan pembentukan karakter.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 1447 H: Prabowo Dorong Penguatan Pesantren dan Kemandirian Pendidikan Keagamaan
1. Dana Hasil Korupsi untuk Beasiswa LPDP
Salah satu langkah berani yang disampaikan Presiden adalah alokasi dana hasil pengembalian korupsi dan efisiensi anggaran ke dalam program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pemerintah berencana mengalokasikan sebagian dari dana Rp13 triliun hasil pengembalian kerugian negara untuk memperluas akses beasiswa.
Dengan kebijakan ini, siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan kesempatan belajar hingga jenjang tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Prabowo menekankan bahwa dana negara yang berhasil diselamatkan seharusnya dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk investasi pendidikan jangka panjang.
2. Digitalisasi Sekolah Melalui Interactive Flat Panel (IFP)
Langkah berikutnya adalah transformasi digital di sekolah-sekolah. Pemerintah menargetkan pembagian Interactive Flat Panel (IFP) berukuran 75 inci ke lebih dari 288 ribu sekolah di seluruh Indonesia hingga tahun 2025.
Perangkat ini akan menjadi sarana interaktif antara guru dan murid, sekaligus membuka akses belajar bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil yang kekurangan tenaga pengajar. Dengan IFP, siswa dapat mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik melalui sistem pembelajaran daring terintegrasi.
Hingga saat ini, lebih dari 50 ribu sekolah telah menerima IFP, dan jumlahnya akan terus ditingkatkan setiap tahun.
Baca Juga: Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Publik Paling Puas pada Sektor Kesehatan dan Pendidikan
3. Pembangunan Studio Pengajaran Terpadu
Untuk mendukung keberhasilan digitalisasi, pemerintah juga akan membangun studio pengajaran terpusat di berbagai wilayah. Studio ini memungkinkan guru-guru ahli mengajar secara langsung dan disiarkan ke lebih dari 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia.