news

Kerugian Akibat Wabah PMK Capai Rp9 Triliun, Pemerintah Perketat Vaksinasi Ternak di 2025

Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:49 WIB
Pemerintah perketat vaksinasi ternak di 2025

SURATDOKTER.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda Indonesia pada 2022 lalu meninggalkan dampak besar bagi sektor peternakan nasional.

Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, total kerugian ekonomi akibat wabah tersebut mencapai sekitar Rp9 triliun.

Kerugian tidak hanya berasal dari hewan ternak yang mati, tetapi juga dari penurunan produktivitas serta banyaknya ternak yang harus dipotong lebih awal untuk mencegah kerugian lebih besar.

Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga bagi pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Sering Mengkonsumsi Hewan Ternak Bisa Membuat Tubuh Kebal Antibiotik!

Vaksinasi Rutin Jadi Strategi Utama

Sebagai tindak lanjut, pemerintah kini memperketat langkah pencegahan melalui program vaksinasi massal. Vaksinasi dilakukan 2 kali dalam setahun, demi menyesuaikan dengan periode mobilisasi hewan ternak yang berisiko tinggi.

  • Periode pertama berlangsung pada Januari–Maret. Fokus utamanya adalah melindungi ternak menjelang Idul Adha ketika mobilitas hewan kurban meningkat pesat.
  • Periode kedua dijadwalkan pada Juni–September. Tahap ini memiliki tujuan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan ternak menjelang akhir tahun, khususnya untuk persiapan hewan kurban di tahun berikutnya.

Dengan pola ini, Kementan berharap rantai penyebaran PMK bisa diputus dan populasi ternak yang ada tetap dalam kondisi sehat.

Menjaga Iklim Investasi di Sektor Peternakan

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pengendalian PMK sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan investor. Tanpa kepastian kesehatan hewan, minat investasi di bidang peternakan dikhawatirkan akan menurun drastis.

Jika wabah tidak dikendalikan, bukan hanya produksi daging yang terancam, tetapi juga keberlanjutan usaha peternakan. Oleh karena itu, vaksinasi dianggap sebagai solusi jangka panjang agar kerugian besar seperti pada 2022 tidak terulang kembali.

Baca Juga: Kenali Penyakit Hewan Menular pada Ternak Sebelum Membeli Hewan Qurban

Pemerintah menargetkan program vaksinasi ini bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Peternakan sapi, kambing, maupun domba diharapkan mampu kembali pulih sehingga suplai daging dan produk hewani tetap stabil di pasaran.

Selain itu, langkah preventif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian pangan. Dengan ternak yang sehat, kebutuhan protein hewani masyarakat dapat terpenuhi dari kualitas lokal tanpa harus tergantung dari impor.

Dampak PMK bagi Kesehatan Ternak dan Manusia

Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Pada hewan, gejalanya berupa lepuh pada mulut dan kuku yang menyebabkan kesulitan makan, penurunan berat badan, hingga kematian pada kasus yang parah. Produktivitas susu dan daging juga turun drastis.

Bagi manusia, PMK tidak termasuk penyakit zoonosis, artinya tidak menular langsung ke manusia. Namun, dampak tidak langsungnya bisa dirasakan melalui penurunan ketersediaan pangan hewani, kenaikan harga daging, dan ancaman terhadap ketahanan pangan.

Halaman:

Tags

Terkini