SURATDOKTER.com - Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam misi kemanusiaan internasional.
Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar negara memberikan layanan medis bagi sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban konflik.
Program ini akan dipusatkan di Pulau Galang, Kepulauan Riau, yang dinilai memiliki fasilitas memadai untuk menangani pasien dengan kebutuhan perawatan intensif.
Baca Juga: Berita Duka: Direktur RS Indonesia di Gaza dan Seluruh Keluarganya Tewas
Pulau Galang sebagai Lokasi Strategis
Pulau Galang dipilih karena memiliki infrastruktur kesehatan yang lengkap, termasuk rumah sakit dan sarana pendukung lainnya.
Pulau ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat penanganan pengungsi dan pernah digunakan sebagai lokasi karantina selama pandemi COVID-19.
Fasilitas yang tersedia dinilai mampu menampung pasien dalam jumlah besar, sekaligus mengakomodasi keluarga pendamping selama masa perawatan.
Fokus pada Pengobatan, Bukan Evakuasi Permanen
Pemerintah mengkonfirmasi bahwa program ini bukanlah suatu bentuk evakuasi permanen. Warga Gaza yang menerima perawatan akan kembali ke tanah kelahirannya setelah sembuh.
Konsepnya adalah operasi kemanusiaan bersifat sementara, yang berfokus pada pemulihan kesehatan fisik korban perang. Langkah ini sekaligus menjadi wujud solidaritas Indonesia terhadap masyarakat yang terdampak konflik.
Pelayanan Medis yang Terencana
Rencana pengobatan mencakup penanganan luka akibat perang, pemulihan kesehatan, dan perawatan lanjutan sesuai kondisi masing-masing pasien.
Tim medis yang akan bertugas di Pulau Galang diharapkan terdiri dari tenaga kesehatan berpengalaman, termasuk dokter spesialis, perawat, dan tenaga pendukung lain. Keberadaan fasilitas lengkap akan memudahkan penanganan pasien secara terpadu.
Jaminan Keamanan dan Kenyamanan
Selain layanan kesehatan, aspek keamanan menjadi prioritas. Pulau Galang dinilai sebagai lokasi yang mudah dikelola dari sisi keamanan, sehingga pasien dan pendamping dapat merasa nyaman dan aman selama menjalani perawatan.
Pemerintah juga memastikan kenyamanan tempat tinggal sementara bagi para pendamping, sehingga mereka dapat fokus mendukung proses pemulihan anggota keluarga.