SuratDokter.com - Fenomena kemarau basah tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia.
Meskipun secara kalender telah memasuki musim kemarau, curah hujan masih tinggi dan disertai angin kencang.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti pohon tumbang dan tanah longsor.
Apa Itu Kemarau Basah?
Kemarau basah adalah kondisi di mana curah hujan tetap tinggi meskipun telah memasuki musim kemarau.
Fenomena ini disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut yang memengaruhi pembentukan awan hujan. Akibatnya, hujan deras disertai angin kencang masih sering terjadi di berbagai daerah.
Baca Juga: Waspadai Penyakit yang Sering Muncul saat Kemarau Basah, Ini Daftarnya
Beberapa penyebab utama kemarau basah antara lain:
- Sirkulasi siklonik, yang memicu pembentukan awan hujan.
- Madden-Julian Oscillation (MJO), yaitu fenomena gelombang atmosfer yang membawa uap air dalam jumlah besar.
- Aktivitas gelombang atmosfer tropis seperti Gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency.
- Suhu muka laut di sekitar Indonesia yang lebih hangat dari normal, meningkatkan penguapan dan peluang hujan.
Fenomena ini penting untuk dipahami karena berdampak pada sektor pertanian, infrastruktur, dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Tips Kulit Sehat di Musim Kemarau
Risiko Pohon Tumbang Meningkat
Curah hujan tinggi dan angin kencang selama kemarau basah membuat tanah menjadi labil dan akar pohon kehilangan cengkeraman yang kuat.