Disarankan agar setiap pakaian yang dibeli melalui thrifting direndam dalam air panas, dicuci menggunakan detergen, dan dibilas beberapa kali sebelum digunakan. Langkah ini penting untuk membunuh virus dan mikroorganisme yang mungkin masih menempel pada serat kain.
Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa kebersihan pakaian, apalagi yang berasal dari sumber tidak langsung, tidak boleh diabaikan. Meskipun terlihat bersih, pakaian bekas bisa menjadi media penularan berbagai penyakit kulit jika tidak diproses secara higienis sebelum dikenakan.
Dengan meningkatnya tren thrifting, masyarakat perlu lebih waspada dan menerapkan kebiasaan mencuci pakaian secara menyeluruh.
Langkah pencegahan sederhana ini tidak hanya melindungi diri dari infeksi kulit seperti moluskum kontagiosum, tetapi juga menjaga kenyamanan dan kesehatan jangka panjang.***