news

Fetus In Fetu: Kisah Seorang Pria yang Hidup Dengan Kembarannya di Dalam Perut Selama 36Tahun

Minggu, 30 Maret 2025 | 13:34 WIB
Sanju Bhagat

 

SURATDOKTER.com - Sanju Bhagat, seorang petani asal Nagpur, India, menjalani hidup yang penuh perjuangan akibat perutnya yang sangat besar.

Selama bertahun-tahun, ia merasa minder dan tidak percaya diri karena penampilannya yang seperti orang hamil sembilan bulan. Perutnya yang membesar tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga membuatnya sulit bernapas.

Pada suatu malam di bulan Juni 1999, kondisinya memburuk hingga ia tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan sesak napas. Sanju pun segera dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Baca Juga: Seorang Ibu Mati Suri Selama 45 Menit Saat Operasi Caesar Kembar 3

Para dokter yang menangani kasusnya awalnya mengira bahwa ia mengalami tumor raksasa di perutnya. Melihat ukuran perutnya yang begitu besar, mereka memutuskan untuk segera melakukan operasi guna mengangkat apa yang mereka duga sebagai tumor.

Selama proses operasi, Dr. Ajay Mehta dari Tata Memorial Hospital, Mumbai, merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Ketika mulai membedah perut Sanju, ia mendapati banyak cairan keluar dalam jumlah besar.

Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah saat ia merasakan ada sesuatu yang mirip tangan manusia di dalam perut Sanju.

Salah satu dokter yang ikut dalam operasi tersebut juga mengungkapkan keterkejutannya. Ia mengaku merasakan adanya tulang di dalam perut pasien.

Tidak lama kemudian, mereka menemukan bagian tubuh seperti anggota gerak, kuku, rambut, bahkan struktur wajah yang setengah terbentuk.

Setelah diamati lebih lanjut, para dokter menyadari bahwa apa yang mereka keluarkan bukanlah tumor, melainkan tubuh manusia yang tidak sempurna.

Kondisi Medis yang Langka: Fetus in Fetu

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tim medis menyimpulkan bahwa Sanju mengalami kondisi medis langka yang disebut fetus in fetu.

Baca Juga: Harlequin Ichthyosis: Bayi Kembar Rajasthan India Terlahir Dengan Kulit Seperti Plastik

Kondisi ini terjadi ketika janin kembar terperangkap di dalam tubuh saudaranya pada tahap awal kehamilan. Kembar yang terjebak berkembang sebagai parasit dengan menyerap suplai darah dari kembar yang bertahan hidup.

Biasanya, kedua janin akan meninggal sebelum lahir karena tidak mampu berbagi plasenta. Namun, pada kasus Sanju, ia berhasil bertahan hingga dewasa dengan membawa tubuh kembarannya di dalam perut selama 36 tahun.

Halaman:

Tags

Terkini